Pemandian Tawun Menjadi Habitat Baru Bulus Minulegi

TIMESINDONESIA, NGAWI – Pemandian umum di Desa Tawun, Kecamatan Kasreman, Ngawi memiliki penghuni khas yakni bulus atau kura-kura air tawar. Keberadaan bulus di pemandian Tawun menjadi salah satu daya tarik wisata sekaligus dikembangkan menjadi habitat baru hewan yang mulai langka itu.

Baru saja Bupati Ngawi Budi Sulistyono berkunjung ke pemandian Tawun bersama alumni SMA 5 Surabaya (Smalaba). Selain mengenalkan Tawun bupati dua periode tersebut juga melepas sebanyak 35 ekor bulus ke pemandian umum tersebut.

"Saya namakan minulegi atau minggu legi. Semoga bulus ini bisa hidup terus dan berkembang biak. Sekaligus sebagai pengingat bagi  teman-teman saya," ujar Kanang, panggilan akrab Bupati Ngawi.

Setiap Ahad Legi atau Minggu Legi, pemandian Tawun memang ramai dikunjungi wisatawan. Sebab, ada Pasar Jaman Dulu (Jadul) setiap hari pasaran itu. Pasar jadul menjadi magnet wisatawan dengan menyajikan nuansa tempo dulu. Pengunjung bisa membeli berbagai jenis makanan tradisional menggunakan uang koin.

"Kedatangan alumnus Smalaba ini untuk menikmati keanekaragaman wisata di Ngawi. Mulai dari Tawun, Srambang hingga Benteng van De Bosch," ungkap Kanang.

Suhatmiko salah seorang rekan  Bupati Ngawi mengaku senang berkunjung ke pemandian Tawun dan Pasar Jadul pada Minggu (17/11/2019). Menurutnya, kemasan pasar jadul termasuk unik dan menarik.

"Mantap warga Ngawi dengan segala keramahannya. Semoga tetap melestarikan keindahan alamnya serta pasar jadul yang keren," ungkap pria yang pernah menjabat sebagai staf Kementerian RI itu usai pelepasan Bulus Minulegi di pemandian Tawun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement