Indonesia Positif

Polinema Hibahkan Alat Pembuat Yoghurt UKM Binaan BMH Jatim Gerai Malang

Minggu, 17 November 2019 - 15:26 | 66.82k
Tim instruktur Pengabdian masyarakat jurusan teknik kimia Polinema foto bersama kelompok UKM yang juga Kader sehat jiwa binaan BMH pasca pelatihan teknis pembuatan Inuman yoghurt di Desa Wonorejo Singosari Malang, Sabtu (15/11).
Tim instruktur Pengabdian masyarakat jurusan teknik kimia Polinema foto bersama kelompok UKM yang juga Kader sehat jiwa binaan BMH pasca pelatihan teknis pembuatan Inuman yoghurt di Desa Wonorejo Singosari Malang, Sabtu (15/11).

TIMESINDONESIA, MALANG – Kader Sehat Jiwa Desa Wonorejo kecamatan Singosari Kabubapaten Malang yang tergabunng dalam kelompok UKM binaan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Baitul Maal Hidayatullah atau BMH Jatim gerai Malang mendapatkan bimbingan teknis serta pelatihan mengoperasikan alat pembuat minuman Yoghurt hibah dari jurusan Teknik Kimia Poteknik Negeri Malang (Polinema). 

Pelatihan yang dibimbing oleh Ketua tim pengabdian masyarakat dengan pola skema kemitraan jurusan teknik kimia Polinema Ir Rulianah MP tersebut, untuk memaksimalkan produksi yoghurt yang selama ini di kerjakan kelompok UKM Binaan BMH Desa Wonorejo secara manual dan kapasitas kecil menjadi produk berkapasitas lebih besar, lebih hemat dan efisien.

“Dengan alat pembuat Yoghurt ini, maka volume produksi bisa lebih meningkat dan hasil produknya juga lebih baik," kata Rulianah disela-sela acara pelatihan teknis mengoperasikan mesin pembuat yoghurt di rumah salah satu kader Jiwa Desa Wonorejo, Singosari Malang, Sabtu (16/11). 

Sebelumnya, para kader Sehat Jiwa binaan BMH sudah beberapa kali mendapatkan bimbingan dan pelatihan membuat minuman yang berbahan dasar susu sapi tersebut dari jurusan teknik Kimia Polinema,  namun hasilnya belum maksimal pasalnya hanya memproduksi yang terbatas. Dengan adanya hibah alat pembuat yoghurt tersebut, maka sekali produksi bisa mencapai 30 liter.

“Alhamdulilah, Para Kader UKM binaan BMH di Desa wonorejo sudah bisa mengoperasikan alat pembuat yoghurt, yang menjadi kendala sekarang adalah masalah packing hasil produk supaya konsumen bisa lebih tertarik,” imbuh perempuan berhijab tersebut pada TIMES Indonesia.

Para Kader jiwa UKM Binaan BMH mendapatkan standart operaional prosedur (SOP) mesin pembuatan yoghurt. Yang harus di perhatika dalam mengoperasikan mesin tersebut sebelum memakai harus diperhatikan kondisi mesin, serta menjauhkan benda-benda ataupun bahan yang tidak dipakai. 

“Bersihkan tabung reactor dari kotoran dengan menggunakan lap yang bersih, cuci dengan menggunakan air panas sampai bersih, bila reacktor kotor cuci dengan sabun dan bilas dengan air sampai bersih, kemudian bilas dengan air panas, buang air dan keringkan dengan lap yang steril,” papar Rulianah kepada kader sehat jiwa yang mengikuti pelatihan. 

Setelah di pastikat tabunng bersih dan steril, kemudian di isi air pada tabung double jacket minimal ¾ dari tinggi tabung, kemudian masukan susu segar 24sampai 30 liter ke dalam tabung reactor, lalu tutup rapat. 

“Seting suhu pada thermokontrol pada angka 85°C - 90°C, kemudian nyalakan kompor gas. Jika suhu sudah mencapai 85°C - 90°C tahan selama 5 menit, kemudian turunkan suhunya dengan cara di seting hingga mencapai 42°C - 45°C, lalu tambahkan stater bibit yoghurt sebanyak 0,5 liter – 1,25 liter melalui saluran pengisi,” terangnya.

Setelah bibit yoghurt dimasukan yang dilakukan berikutnya adalah pengadukan dengan menekan tombol motor on kurang lebih 5 menit. Kemudian bisa ditambahkan gula yanng sudah dicairkan serta sirup buah atau perasa sesuai selera kemudian diaduk supaya perasa lebih merata dan tunggu 14 jam. 

“Jika sudah 12 atau 14 jam maka susu yoghurt siap di konsumsi atau di packing untuk di jual," tutupnya.

BMH Jatim gerai Malang sangat antusias mengikuti pelatihan ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES