Aksi Sosial Antar Generasi oleh BIMa dan TIMES Indonesia Dihadiri Veteran Kemerdekaan
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Aksi Sosial antar generasi yang diselenggarakan oleh BIMa dan TIMES Indonesia selesai dilakukan, Minggu (17/11/2019). Namun, pada ajang silaturahmi rutin Ahad Legi ini ada sedikit berbeda.
Acara yang diselenggarakan keluarga besar Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat-Panti Asuhan “Bina Insan Mandiri” (LK3 - LPPM- PA BIMa) Yogyakarta bersama TIMES Indonesia dan Psycho Education Centre dihadiri oleh sejumlah veteran dan pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia.
Kegiatan bertajuk aksi sosial lintas generasi juga dihadiri kurang lebih 300 orang. Antara lain, terdiri warga binaan, warga dampingan, para donatur. Tamu undangan, segenap unsur Muspika kecamatan Sedayu, Bantul. Serta sejumlah keluarga veteran maupun kekuarganya sebagai tamu istimewa dalam kegiatan kali ini.
Ketua umum LPPM BIMa, Dr Hj Istiana Hermawati, S.pd, M.Sos dalam mengatakan. LPPM BIMa sudah tujuh belas tahun berkiprah. Namun, merasa bukan siapa-siapa selain bersyukur dapat menjalankan amanah yang dipercayakan. Sehingga kepercayaan itu dari waktu ke waktu bertambah.
“Kalau selama ini biasa dampingi anak-anak muda dan juga jompo. Maka kali ini pengin dengar wejangan dari para veteran. Biar jadi motivasi sehingga tahu apa yang dilakukan kedepannya,” kata Istiana.
Menurut Istiana, anak- anak jaman now, kebanyakan tahunya sudah enak. Padahal untuk mencapai semua itu butuh perjuangan yang luar biasa dari para pahlawan. Termasuk beliau para veteran yang saat itu dihadirkan.
“Kami ingin mendapatkan arahan dan pengalaman dari beliau-beliau ini,” jelas Istiana.
Perwakilan Veteran, Diyono, 80 tahun, mengatakan, ada dua kategori veteran yakni veteran pejuang dan veteran pembela. Diyono sendiri mengaku sebagai veteran pembela kemerdekaan RI. Saat itu dirinya berjuang ketika terjadi konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia dan ditugaskan di Riau kepulauan setelah mengikuti proses pendidikan militer di BTC di Purworejo selama 1 tahun 5 bulan.
Yang luar biasa, di usia senjanya tersebut Diyono masih mampu mengingat perjalanan sejarah. Baik pimpinan, no NRP hingga no identitasnya selaku sukarelawan tempur Dwikora.
Sedangkan veteran pejuang kemerdekaan diwakili oleh Mulyowiyono, 90 tahun. Dengan terbata-bata karena faktor usia Mulyowiyono menceritakan fakta sejarah perjuangan jaman penjajahan Jepang. Baik saat di Kediri dan beberapa pertempuran lainnya. Juga pandangan Ir Sukarno terhadap kondisi saat itu.
Pada acara Aksi Sosial Antar Generasi oleh BIMa, TIMES Indonesia, dan Psycho Education Centre juga dilakukan penyerahan bingkisan secara simbolis kepada veteran, pejuang, dan keluarga yang hadir dalam acara tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |