Peristiwa Daerah

Gubernur Khofifah Tegaskan Telur Ayam Jatim Aman

Senin, 18 November 2019 - 09:19 | 71.91k
Guberbur Jawa Timur Dra. Hj Khofifah Indar Parawansa. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Guberbur Jawa Timur Dra. Hj Khofifah Indar Parawansa. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Isu bahwa tingkat racun telur ayam di Jawa Timur tertinggi mendapat respon dari pemerintah provinsi. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau salah satu peternakan besar di Desa Kambingan, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. 

Dia  menyaksikan langsung pengelolaan terlur ayam ras di peternakan itu. 

Ada 300.000 ekor ayam yang diternak. Setiap hari, peternakan tersebut menghasilkan 14 ton per hari. Telur tersebut dikirim ke  daerah di dalam dan luar Jawa Timur.

 Kholiq, pemilik peternakan tersebut  menunjukan sistem pengelolaan di peternakannya. 
Dia menyatakan  sistem pengelolaan selalu dikontrol. 

Itu juga ditampakkan saat Khofifah bersama rombongan mengunjungi kawasan itu. Mereka diminta menggunakan sarung tangan dan masker. Selain itu, tubuh robongan disiram air anti bakteri. 

‘’Semua terkontrol. Tidak ada sampah di sini, juga tidak ada pembakaran,’’ jelasnya, Minggu (17/11/2019) kemarin.

Kabar yang beredar di masyarakat membuatnya resah. Dia berharap, masyarakat tidak terpengaruh hasil penelitian tersebut.  Sebab, ayam yang  menjadi objek penelitian berbeda dengan ayam ras yang ditangani peternak.
 
Gubernur Khofifah menghormati hasil penelitian yang disampaikan salah satu media asing tersebut. Dia menjelaskan, objek yang diteliti merupakan ayam kampung. Bukan ayam ras yang mengasilkan telur komersial. Artinya, telur ayam yang diproduksi peternak dari Jawa Timur aman. 

"Masyarakat tak perlu khawatir, proses pengelolaannya higienis," jelasnya.

Penelitian itu dilaksanakan di Tropodo, Sidoarjo. Jenis yang diteliti adalah ayam kampung. Ayam tersebut liar. Tidak dikandang. Berbeda jauh dengan ayam peternak. 

Pada penelitian itu dijelaskan, diduga ayam memakan sampah plastik yang digunakan beberapa orang untuk bahan bakar pembuatan tahu. 

"Kami sudah berkoordinasi dengan Universitas Airlangga untuk menguji laboratorium lagi,’’ katanya.

Prof Suyadi, Desan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Ayam petelur diproduksi dengan sistem industri. Kualitas produksi sangat diperhatikan. Kasus di Tropodo merupakan ayam kampung yang jumlahnya sangat sedikit. 

Ayam tersebut mengandung dioksin. Zat tersebut biasanya dampak hasil pembakaran limbah plastik yang dihirup. Di peternakan tidak seperti itu. Lingkungan dan pakan dikontrol. 

‘’Saya yakin, produk telur ayam peternak aman,’’ jelasnya.  
 
Awasi Penggunaan Limbah Plastik 

Hasil penelitian tersebut menjadi bukti penggunaan sampah plastik sebagai bahan bakar sangat berbahaya. Permasalahan sampah plastik sudah pernah muncul beberapa bulan lalu. Yakni saat sampah plastik masuk ke Indonesia dan Jawa Timur. 

Khofifah mengaku sudah rapat dengan Kementerian Koordinator Maritim serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).  Sudah ada tim yang turun ke lapangan. 

"Hasilnya, ada pembatasan impor campuran plastik yang masuk ke dalam kontainer,’’ katanya. 

Dia menyatakan, pengawasan kontainer merupakan wewenang Kepabeanan. Karena itu, dia mengajak semua lembaga yang berwenang untuk memaksimalkan pengawasan itu. Agar tidak berpengaruh pada semua aspek, termasuk isu tingkat racun telur ayam di Jatim memiliki angka tertinggi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES