Doa Budaya Akhiri Getih Getah Gula Klapa di Candi Simping Kabupaten Blitar
TIMESINDONESIA, BLITAR – Rangkaian acara Getih Getah Gula Klapa berakhir dengan prosesi doa budaya di atas batu pendharmaan Raden Wijaya di Candi Simping Desa Sumberjati Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar, Minggu (17/11/2019).
Pembacaan doa itu berlangsung usai Bupati Blitar Drs H Rijanto membawa masuk Pataka Majapahit ke Candi Simping.
"Doa ini agar Nusantara tetap mendapatkan berkah aman dan tenteram," kata Ketua Panitia Getih Getah Gula Klapa Rahmanto Adi.
Usai berdoa di Candi Simping, Bupati Blitar memimpin para hadirin bernyanyi lagu Indonesia Pusaka sembari berjalan keluar area candi. Di atas panggung telah siap grup band yang mengiringi lagu tersebut.
"Lagu Indonesia Pusaka ini sebenarnya surprise, bahkan inti dari Getih Getah Gula Klapa yakni mengajak kita untuk mencintai tanah air kita ini," jelasnya.
Untuk diketahui, Getih Getah Gula Klapa diselenggarakan oleh Komunitas Sulud Sukma Blitar.
Getih Getah Gula Klapa tahun ini mengambil tema Cucuk Lampah yang bermakna sebagai langkah awal pintu peradaban mewujudkan adanya pusat kajian Majapahit dan perabadaban Nusantara di Candi Simping, Kabupaten Blitar. "Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkenalkan kembali komplek Candi Simping sebagai tempat pendharmaan Nararya Sanggramawijaya kepada masyarakat," tambahnya.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Blitar |