Politik

Partai Gerindra DIY Buka Pendaftaran Calon Bupati pada Pilbup 2020

Minggu, 17 November 2019 - 19:19 | 130.19k
Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pilkada 2020 untuk tiga kabupaten DIY, Dharma Setiawan (pegang mik). (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pilkada 2020 untuk tiga kabupaten DIY, Dharma Setiawan (pegang mik). (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Jelang Pemilihan Bupati 2020 (Pilbup 2020), Partai Gerindra DIY sudah mulai membuka pendaftaran kandidat calon bupati dan calon wakil bupati dari unsur eksternal partai.

Para kandidat ini nantinya akan diusung pada Pilbup 2020 yang di tiga kabupaten DIY yaitu Bantul, Sleman, dan Gunungkidul.

Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Pilkada 2020 untuk tiga kabupaten DIY, Dharma Setiawan mengatakan pendaftaran untuk calon eksternal ini sifatnya gratis dan terbuka untuk umum.

“Pendaftaran kandidat dari unsur eksternal sudah bisa dilakukan di masing-masing DPC, yakni Sleman, Bantul, dan Gunungkidul, selama bulan November ini,” kata Dharma, Minggu (17/11/2019).

Sekretaris DPD Gerindra DIY ini menambahkan, dibukanya pendaftaran untuk kandidat eksternal ini untuk mewadahi sosok sosok yang sebenarnya potensial sebagai kepala atau wakil kepala daerah yang belum memiliki wadah partai.

“Meski dari internal Gerindra sendiri ada sejumlah nama yang sedang direview potensinya untuk maju dalam pilkada 2020 di tiga kabupaten itu. Namun calon internal itu tetap kami perlakukan sama proses penjaringannya dengan kandidat yang masuk dari eksternal partai,” ujar Dharma.

Kandidat internal dari Gerindra yang digadang maju Pilbup 2020 untuk Bantul ada empat nama. Yakni, Suharsono (Bupati Bantul sekarang), Danang Wahyu Broto (anggota DPRD DIY), Nur Subiyantoro (anggota DPRD Bantul), Agung Britantono (tokoh Gerindra Bantul). Sedang kandidat Gerindra untuk Sleman ada Danang Wicaksono (DPP Gerindra), Suroyo (DPRD DIY), HR. Sukaptana (DPRD Sleman), dan Lastiani Warih Wulandari (eks caleg DPRD DIY) .

Sedangkan di Gunungkidul ada tiga nama yang digadang dari internal Gerindra yakni RM Sinabiyat Nujanat (DPRD DIY), Ngadiyono (Ketua DPC Gerinndra Gunungkidul), dan Purwanto (Anggota DPRD DIY)

Dharma menuturkan, mekanisme partainya dalam memilih kandidat calon kepala daerah harus melewati sejumlah persyaratan yang telah ditetapkan.

Adapun syarat wajib kandidat untuk diusung haruslah sosok yang siap setia pada Pancasila, UUD 1945, dan NKRI. Sosok yang hendak maju bersama Gerindra juga haruslah sosok yang siap menjaga keistimewaan DIY.

“Syarat kedua, calon internal maupun eksternal harus memiliki visi misi yang berangkat dengan daerahnya masing-masing, baik Sleman, Bantul, dan Gunungkidul,” ujarnya.

Sang kandidat juga haruslah memiliki visi misi jelas mengenai keistimewaan DIY serta menyesuaikan dengan cita-cita yang merujuk seperti visi misi yang diungkap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X. Yakni tentang menyongsong abad Samudera Hindia.

“Kami juga akan lihat track record masing masing kandidat,” ujarnya. Untuk yang kandidat calon dari eksternal juga tidak akan dipisah-pisahkan apakah itu berlatar pengusaha, TNI/Polri baik yang aktif atau bukan, pegawai negeri, akademisi, ulama, juga tokoh masyarakat.

“Kami juga berharap ada kandidat dari kalangan perempuan yang mendaftar menjadi kepala daerah, walau kami juga memiliki kader internal perempuan yang juga jadi pertimbangan,” ujarnya.  

Dharma mengatakan selain kaum perempuan, pihaknya membuka seluas-luasnya kaum milenial jika berminat mendaftar sebagai kandidat calon kepala daerah. Mengingat ada kader Gerindra dari kalangan milenial saat pemilu presiden 2019 lalu yang diwakilkan Sandiaga Uno.

“Kami pun berharap pilkada 2020 ini ada dari tiga kabupaten itu Gerindra bisa mengajukan kandidat dari generasi milenial,” ujarnya.

Kader Gerindra DIY, Iriani Pramastuti berharap benar ada tokoh perempuan yang ikut terjun dalam konstelasi pilkada 2020 nanti. Sebab, ujar dia, di DIY dalam sejarah politiknya juga pernah memiliki sejumlah kepala daerah perempuan. Seperti Bupati Gunungkidul Badingah, mantan Bupati Bantul Sri Suryawidati, juga wakil bupati Sleman Sri Muslimatun dan eks wakil bupati Sleman Yuni Satya Rahayu.

“Saya berharap di DIY ini kepemimpinan perempuan bisa diterima, meskipun hambatan utama untuk memilih kepemimpinan perempuan itu masih ada karena soal kultur atau budaya, “ ujarnya.

Wakil Ketua DPD Gerindra DIY yang juga Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DIY, Widi Handoko mengatakan mengingat DIY masih kuat sector pertaniannya, ia berharap kandidat calon kepala daerah terpilih sosok yang bisa menggarap potensi sumber daya alam secara maksimal.

“Misal di Bantul yang melimpah komoditas bawang merah, ya saya berharap calon kepala daerahnya (calon bupati) nanti orang yang paham soal itu,” ujar Politisi Partai Gerindra ini sekaligus mengajak seluruh elemen masyarakat ikut menyukseskan Pilbup 2020 mendatang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES