Peristiwa Daerah

Tolak Hoaks, Kenali Ciri Informasi Hoaks

Minggu, 17 November 2019 - 18:52 | 55.87k
Talkshow Generasi Muda Tolak Hoax (Foto : Rochman/TIMES Indonesia)
Talkshow Generasi Muda Tolak Hoax (Foto : Rochman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Anak muda terutama mahasiswa harus cerdas memfilter informasi atau berita di era digital saat ini. Hal ini dikarenakan maraknya berita hoaks yang masif menyebar hingga masuk di ruang privasi.

"Berita hoaks itu berita bohong yang tidak terkonfirmasi kebenarannya dan menyesatkan masyarakat," kata Erwanto,S.Sos, Redaktur Tribun Sumsel di acara Talkshow Generasi Muda Tolak Hoaks (Gertax), Minggu (17/11/2019) di Palembang Icon Mall.

Menurut dia, ciri berita hoaks itu biasanya berasal dari akun palsu atau media tidak jelas dengan domain media kurang profesional seperti blogspot.

"Selain itu juga tidak ada redaksi yang jelas dan tidak terdaftar secara resmi di dewan pers," ujar Alumni Sosiologi FISIP Unsri ini.

Sedangkan, Kasi Sumber Daya Komunikasi Publik Bidang PKP Dwi Karolita menjelaskan maraknya berita hoaks didominasi saat musim politik. "Seiring dengan berakhirnya musim politik berita hoaks mengalami penurunan," katanya.

Dari pihak kominfo memantau dan mendeteksi akun dan web yang melakukan informasi bohong (hoaks). "Namun tidak sampai pada urusan pidana, urusan pidana ada di kepolisian," katanya.

Senada disampaikan oleh Ketua Bawaslu Sumsel Iin Irwanto, ST, MT yang mengatakan berita hoaks dominan di isu politik kemudian SARA dan kesehatan.

"Generasi muda harus punya kemandirian intelektual dan bijak menyerap informasi, jangan mudah untuk menyebar karena bisa berimplikasi pidana," ujarnya.

Namun Bawaslu punya keterbatasan dalam mengawasi terkait dengan media sosial. "Bawaslu hanya bisa mengawasi akun-akun yang terdaftar di KPU untuk peran kita sebagai generasi muda sangat penting melawan hoaks," ujar Dia.

Sementara Pemerhati Sosial Politik Rumah Citra Indonesia (RCI) Bung FK mengungkapkan medsos paling banyak dalam menyebarkan hoaks. Hal ini seiring dengan perkembangan smartphone yang semakin meningkat diatas 100 jutaan pengguna.

"Masyarakat Telematika Indonesia menyebut 91 persenan informasi hoaks itu soal isu politik. Kita dituntut agar cerdas dan selalu kritis terhadap isu yang masuk dan jangan lupa mengkroscek kebenaran informasi baik cek fakta ataupun search melalui media-media resmi," ujar Sekjend IKA FISIP Unsri ini.

Dia menambahkan sebagai generasi muda sebaiknya kita harus mampu saring terlebih dahulu informasi. "Jika hoaks, cukup informasi sampai di kita saja. Jangan ikut menyebarkan, janganlah jadi agen hoaks, jadilah agen informasi positif menginspirasi," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Palembang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES