Peristiwa Daerah

Sterad Gelar Kompetisi Komunitas Siber Indonesia di Surabaya

Minggu, 17 November 2019 - 17:32 | 125.02k
Kompetisi Komunitas Siber Indonesia (KKSI) di Makodam V /Brawijaya, Surabaya, Minggu (17/11/2019).(Foto : Istimewa)
Kompetisi Komunitas Siber Indonesia (KKSI) di Makodam V /Brawijaya, Surabaya, Minggu (17/11/2019).(Foto : Istimewa)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Staf Teritorial Angkatan Darat atau Sterad dalam hal ini Spaban Komunikasi Sosial menggelar Kompetisi Komunitas Siber Indonesia (KKSI) di Makodam V /Brawijaya, Surabaya. 

Menurut Asisten Teritorial Kasdam V/Brawijaya, Kolone Inf Singgih Pambudi Arinto yang hadir mewakili Paban IV/Komsos Sterad, Kolonel Inf Jimmy Ramos Manalu, Minggu (17/11/2019) pagi, era perkembangan teknologi dan informasi yang kian pesat berpotensi menjadi sasaran empuk bagi penyebaran hoaks dan penyalahgunaan media sosial serta kejahatan berbasis IT lainnya.

Oleh karenanya, Sterad mengambil langkah melalui berbagai cara, salah satunya memperkuat kesadaran bela negara komunitas Siber di seluruh Indonesia lewat KKSI tersebut.

Kompetisi tersebut, dibagi menjadi dua kategori. Selain kelas umum, pihak Kodam juga menyediakan kelas TNI.

Kompetisi Komunitas Siber ini program langsung dari Spaban IV/Komsos Sterad dalam melaksanakan pembinaan teritorial dalam rangka menyiapkan potensi pertahanan.

Ada tiga metode yang digunakan TNI AD. Pertama, metode pembinaan bakti TNI, metode pembinaan  perlawanan wilayah  dan metode komunikasi sosial.

"Nah, metode komunikasi sosial ini, kita menyasar berbagai komponen di dalam masyarakat. Salah satunya komunitas siber di masyarakat yang memiliki kemampuan lebih di bidang IT,” jelasnya.

TNI AD menilai salah satu ancaman terbesar bangsa, terutama dari sisi persatuan adalah maraknya  hoaks dan penyalahgunaan medsos yang timbul di masyarakat. 

TNI ini merupakan komponen utama dalam sistem pertahanan, sesuai dengan Undang-Undang. "Kita juga mempunyai komponen cadangan dan pendukung," tandasnya.

Komponen cadangan itu, terdiri dari masyarakat yang nantinya memperkuat sistem pertahanan TNI. Baik itu pertahanan militer maupun pertahanan nir militer. Itu mencakup segi ekonomi, sosial, budaya dan lainnya. 

"Komunitas Siber yang ada di masyarakat  sangat berpotensi untuk memperkuat pertahanan bangsa  dari  bahaya nir militer,” sambungnya.

Dalam kompetisi ini, banyak ahli-ahli Siber yang dilibatkan untuk mendukung. "Jadi, kita bekerjasama dengan beberapa komunitas Siber di Indonesia antara lain Federasi Siber Indonesia (FSI) dan ahli-ahli dari berbagai komunitas siber sebagai juri,” imbuh Aster Kasdam.

Untuk diketahui, dalam kompetisi tersebut, para peserta yang mayoritas masih berusia muda, berasal dari berbagai komunitas dan Universitas di Jawa Tengah, Jawa Timur hingga NTT. Para peserta, nantinya akan adu kemampuan untuk memecahkan suatu persoalan yang sudah dipersiapkan oleh pihak panitia.

Tidak hanya itu, para peserta yang terbagi menjadi 24 tim tersebut, pihak Kodam nantinya akan mengambil peserta yang berhasil menduduki pemenang di kategori umum dan TNI. 

Selanjutnya, para pemenang kategori umum dan TNI itu, selanjutnya akan mengikuti perlombaan lanjutan yang berlangsung di Mabesad, Jakarta.

Tak tanggung-tanggung, pihak Staf Teritorial TNI-AD menyediakan berbagai hadiah menarik bagi para pemenang Kompetisi Komunitas Siber Indonesia. Untuk di urutan pertama, pihak Sterad menyediakan hadiah sebesar Rp 50 juta. Di urutan ketiga senilai Rp 30 juta dan ketiga, Rp 20 juta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES