Pendidikan

Mahasiswa UII Gelar Sosialisasi Penyakit TB dan PHBS di Desa Candi Winangun

Minggu, 17 November 2019 - 16:22 | 83.58k
Mahasiswa UII ketika menyosialsiasikan pencegahan dan bahaya penyakit TB dan PHBS kepada warga Desa Candi Winangun. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)
Mahasiswa UII ketika menyosialsiasikan pencegahan dan bahaya penyakit TB dan PHBS kepada warga Desa Candi Winangun. (FOTO: Istimewa/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) prihatin dengan penyebaran penyakit Tuberkulosis (TB) di Indonesia. Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan karena adanya kuman Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. Penyakit Tuberkulosis (TB) adalah masalah kesehatan terbesar di dunia setelah HIV.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO), Indonesia mendapatkan peringkat ke 3 didunia dengan kasus TB terbanyak yaitu mencapai angka 1.000.000 kasus. Dari data tersebut, diperkirakan baru mencapai 46 persen kasus yang terungkap dari total kasus yang diperkirakan. Atas keprihatinan tersebut, mahasiswa UII ikut menyosialisasikan pencegahan terhadap penyakit tersebut.

Ketua Kelompok Tutorial I Program Studi Apoteker Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UII, Heru Mahmudi mengatakan, data yang diperolehnya menyebutkan pada tahun 2019 di kabupaten Sleman terdapat 1.814 kasus TB dan masih banyak yang belum ditemukan. Banyaknya kasus yang belum ditemukan, dikarenakan pengetahuan masyarakat yang awam tentang TB.

“Mengingat banyaknya kasus TB di Kabupaten Sleman dan kurangnya penyuluhan terkait TOSS TB, sehingga perlu diadakan promosi kesehatan tentang TB kepada masyarakat agar pengetahuan dan sikap masyarakat dalam mencegah TB dapat lebih baik,” kata Heru Mahmudi angota kelompok, Hardinawati Naylil Wafa kepada TIMES Indonesia, Minggu (17/11/2019).

Wafa mengatakan, promosi kesehatan adalah salah satu tanggung jawab dari apoteker sebagai bagian tim pelayanan kesehatan dan membantu program pemerintah terkait Indonesia Bebas TB 2050. Promosi ini dilakukan di RT 04 Candi Winangun Sardonoharjo Ngaglik Sleman ini. Promosi kesehatan merupakan salah satu strategi atau langkah yang ditempuh untuk meningkatkan kemampuan masyarakat khususnya dalam bidang pengetahuan, sikap dan praktek untuk berperilaku sehat.

Program promosi kesehatan diawali dengan penggalian data mengenai pengetahuan masyarakat desa candiwinangun mengenai TB dengan metode door to door. Kemudian dilakukan penyuluhan kepada masyarakat RT 04 desa candiwinangun di rumah ibu RT mengenai tanda dan gejala penyakit TB dan mendorong untuk segera melakukan pemeriksaan di puskesmas secara gratis ketika menemukan tanda dan gejala tersebut.

“Puskesmas yang paling sering dikunjungi oleh warga yaitu Puskesmas Ngaglik 1 yang berjarak kurang lebih 4 km dan Ngaglik 2 berjarak kurang lebih 2 km. Mayoritas warga tidak pernah berkunjung ke Puskesmas dalam 6 bulan terakhir dan belum mendapat penjelasan terkait pemberantasan penyakit TB/TOSS TB," tambahnya.

Kegiatan need assessment yang telah dilakukan juga ditemukan beberapa penyakit lain seperti hipertensi, demam berdarah, DM, asam urat dan alergi dingin. Namun alergi dan demam berdarah merupakan penyakit yang umum terjadi di lingkungan RT 04 Candiwinangun Sleman Yogyakarta.

Karena itu, dapat disimpulkan permasalahan utama pada warga RT 04 Candiwinagun, Sleman, Yogyakarta yaitu masih belum memahami secara menyeluruh mengenai TOSS TB dan kurangnya kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sehingga perlu dilakukan penyuluhan terkait TOSS TB dan PHBS," terang mahasiswa UII ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES