Gerak Jalan Mabon, Ribuan Warga Bondowoso Kenang Tragedi Gerbong Maut

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Tepat tanggal 23 November 1947, tragedi Gerbong Maut yang menewaskan ratusan penduduk pribumi terjadi. Untuk mengenang itu, warga memperingati dengan gerak jalan tradisional Mabon (Maesan-Bondowoso), Sabtu (16/11/2019).

Mabon yang sudah masuk tahun kesembilan ini, diikuti sebanyak 2.485 warga Bondowoso. Mereka berjalan kaki sejauh 15 Kilometer, dari Kecamatan Maesan dan berakhir di Munomen Gerbong Maut Alun-alun RBA Ki Ronggo.

Menurut Harry Patriantono, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga, kegiatan tahunan ini diselenggarakan dalam rangka membangkitkan dan membangun jiwa patriot.

“Sekaligus menghargai pahlawan dalam hal ini adalah pahlawan Gerbong Maut. Ini untuk mengenang kembali pahlawan gerbong maut," papar Hary.

Sementara itu Bupati Salwa Arifin, mengaku gembira atas antusiasme masyarakat. Ini terbukti, peserta yang sejak pertama kali diadakan setiap tahun mengalami peningkatan.

"Ini membuktikan masyarakat Bondowoso tak melupakan sejarah," kata bupati yang juga seorang kiai ini.

Menurutnya, bahwa gerak jalan Mabon ini selain menjadi sarana untuk meningkatkan jiwa patriotisme. Sekaligus menjadi sarana olah raga, dan memperkuat kebersamaan dan persaudaraan. "Sehingga bisa tercipta persatuan dan kesatuan," sambungnya.

Tampak ribuan peserta Mabon, baik yang beregu dan perorangan, mengenakan pakai unik, pakaian pahlawan, dan beberapa pakaian lain.

Gerak jalan Mabon kali ini, diberangkatkan oleh Bupati Salwa Arifin dan berakhir dengan pengumuman pemenang di Monumen Gerbong Maut atau Alun-alun RBA Ki Ronggo, Bondowoso. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement