Pendidikan

Emil Dardak: Ruang Inovasi Teknik Sipil akan Terbuka Luas

Sabtu, 16 November 2019 - 22:25 | 94.91k
Wakil Gubernur Jawa Timur Dr.H.  Emil Elistiano Dardak M Sc membahas strategi serta tantangan yang akan dihadapi para insinyur teknik sipil kedepannya, hari ini (16/11/2019) (foto: Istimewa)
Wakil Gubernur Jawa Timur Dr.H. Emil Elistiano Dardak M Sc membahas strategi serta tantangan yang akan dihadapi para insinyur teknik sipil kedepannya, hari ini (16/11/2019) (foto: Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Wakil Gubernur Jawa Timur Dr.H.  Emil Elistiano Dardak M Sc (Emil Dardak) mengatakan, di era kecerdasan buatan, pekerjaan yang dulunya dapat dilakukan oleh manusia, kini dapat digantikan oleh mesin. Perkembangan ini berkembang cepat seiring dengan kemajuan teknologi. Salah satunya adalah di sektor konstruksi yang mencakup pembangunan infrastruktur jalan dan bangunan.

“Dengan kecerdasan buatan, suatu instrumen dapat diukur mulai dari kondisi tanah dan kemiringan menggunakan remote sensing. Lalu kemana arahnya para civil engineer?” tutur Emil saat membahas strategi serta tantangan yang akan dihadapi para insinyur teknik sipil ke depan di Hall Abdurrahman Wahid, gedung Pascasarjana Universitas Islam Malang, Sabtu (16/11/2019).

Wagub-Emil-2.jpg

Dia menjelaskan di era revolusi industri 4.0, industri teknik sipil juga mulai mengalami pergeseran konsep, yakni dari input-based contract ke performance-based contract atau kontrak berbasis kinerja. Salah satunya adalah dalam pembangunan jalan.

“Kita sedang mengembangkan konsep pemerintah membayar, bukan atas penyelesaian jalan. Tetapi jalan itu kita bayar dan kita cicil, kalau jalan itu tidak rusak,” imbuhnya.

Dirinya juga menyampaikan dengan pergeseran konsep ini, ruang inovasi teknik sipil akan se makin terbuka luas. Baik dari segi metodologi maupun praktik komersilnya.“Karena kita memberikan kesempatan pada private sector untuk berinovasi,” paparnya.

Dalam hal ini pihaknya menyatakan tidak keberatan jika anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan jalan akan lebih banyak di pembangunan awal dan bukan diperawatan atau perbaikan.

“Apapun akan kita lakukan untuk optimasi,” lanjutnya.

Dari segi perawatan dan perbaikan jalan, optimasi salah satunya dapat menggunakan inovasi terbaru. Beberapa diantaranya adalah aspal daur ulang, yakni dengan mengerok jalan yang mengalami kerusakan. Lalu memanfaatkannya kembali untuk menjadi aspal.

Menurut Emil Dardak, metode ini dapat menghemat anggaran. Metode lain yang dapat digunakan adalah slarisil. Yakni penambalan jalan berlubang dengan menggunakan aspal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES