Pendidikan

Niswatus Dinobatkan Sebagai Wisudawan Terbaik UAD

Sabtu, 16 November 2019 - 18:34 | 192.93k
Seorang mahasiswa mengikuti prosesi wisuda UAD di Jogja Expo Center, Sabtu (16/11/2019). (FOTO: Desty Luthfiani/TIMES Indonesia)
Seorang mahasiswa mengikuti prosesi wisuda UAD di Jogja Expo Center, Sabtu (16/11/2019). (FOTO: Desty Luthfiani/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Perasaan Niswatus Sa’adah Al-Mumtazah penuh kegembiraan, Sabtu (16/11/2019). Itu karena perempuan asal Surabaya ini dinobatkan sebagai wisudawan terbaik oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada gelaran wisuda yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC). Mahasiswi Program Studi (Prodi) Matematika ini meraih Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi dibandingkan wisudawan lain yaitu 3,96.

“Alhamdulillah, saya tidak menyangka terpilih sebagai wisudawan terbaik. Ini semua hadiah untuk orang tua dan keluarga,” terang Niswatus.

Niswatus menerangkan, ada banyak pengetahuan dan kompetensi yang didapatkan selama kuliah di UAD. Diantaranya, kompetensi mengajar.

“Saya ingin membanggakan orang tua. Saya akan terus membekali diri dengan ilmu agama. Saya pikir kompetensi tidak berarti jika tidak memahami tentang ilmu agama. Saya menyadari setelah masuk universitas,” terang Niswatus.

Niswatus merupakan satu diantara 1.943 mahasiswa/mahasiswa Sarjana dan Pascasarjana UAD yang mengikuti proses wisuda.

“Dari 1.943 tersebut, sebanyak 1.810 wisudawan adalah sarjana S1 dengan rata-rata IPK 3,46 dan sebanyak 133 wisudawan S2 dengan rata-rata IPK 3,68. dan sebanyak 896 wisudawan cumlaude,” kata Rektor UAD Dr Muchlas.

Muchlas mengingatkan, setelah lulus dari UAD para wisudawan harus siap bersaing di era revolusi industri 4.0. Selain ilmu pengetahuan yang didapatkan dibangku kuliah, para wisudawan terus diminta mengikuti perkembangan teknologi informasi agar dapat bersaing di dunia kerja.

“Kompetensi plus adalah skill yang dibutuhkan didunia usaha yang industrinya berbasis pada perkembangan teknologi atau employability skills,” terang Muchlas.

Menurut Muchlas, kompetisi yang paling penting yang seharusnya dikuasai adalah literasi digital, literasi big data, dan literasi kemanusiaann. Ketiganya dibutuhkan untuk menghadapi revolusi Industri 4.0.

“Bukan hanya kompetensi saja namun relasi juga diperlukan di sini yaitu jaringan seluas-luasnya. Sebab, pengalaman, pengetahuan, dan mengetahui perkembangan didunia usaha dan industri merupakan hal penting untuk membentuk lulusan yang tahan banting,” papar Muchlas.

Muchlas juga menyampaikan selamat kepada para wisudawan termasuk wisudawati Niswatus Sa’adah Al-Mumtazah yang dinobatkan sebagai wisudawan terbaik oleh UAD. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES