Peristiwa Daerah

Solar Langka di Mojokerto, Banyak Truk Putar Balik

Jumat, 15 November 2019 - 20:15 | 142.85k
Solar langka di kawasan Mojokerto. (FOTO: Rizki Daniarto for TIMES Indonesia)
Solar langka di kawasan Mojokerto. (FOTO: Rizki Daniarto for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di sejumlah SPBU di Mojokerto juga mengalami kelangkaan. Akibatnya, banyak kendaraan yang putar balik dari SPBU akibat solar kosong.

Setidaknya ada belasan truk harus memutar balik karena stok solar di sepanjang jalur By Pass Mojokerto kosong. Bahkan, beberapa kendaraan harus beralih ke Pertamina Dex yang harganya lebih mahal hampir 50 persen.

Salah satu sopir truk asal Blitar, Ahmad Susilo mengatakan, kelangkaan BBM jenis solar terjadi sejak beberapa 5 hari lalu. Bahkan hari ini, Jumat (15/11/19), mulai Sidoarjo hingga By Pass Mojokerto hampir setiap SPBU kosong.

Akhirnya dia memilih Pertamina Dex yang harganya lebih mahal, untuk bisa melanjutkan perjalanan menuju ke Blitar.

”Di Sidoarjo ada, tapi antreannya sangat panjang, akhirnya saya memilih meneruskan perjalanan. Ini juga baru pertama kali saya menggunakan Pertamina Dex, harganya lumayan mahal Rp 11.700 dibanding harga solar yang hanya 5.150 per liter. Tapi mau gimana lagi. Ini untuk perjalanan ke Blitar,” katanya.

Kekosongan solar hampir terjadi semua SPBU di sepanjang jalur by pass Mojokerto. Mulai dari SPBU Meri yang berada di Kota Mojokerto, SPBU Balongmojo Kecamatan Puri, SPBU Japan Kecamatan Sooko, SPBU Brangkal, hingga SPBU di wilayah Trowulan. Juga nampak, antrean panjang di SPBU Jabon tepatnya di depan Terminal Mojokerto.

Sementara itu, Saniman, pengawas SPBU 5461326 Balongmojo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto mengatakan, pasokan solar dari Pertamina kini dibatasi. Akibatnya, jatah solar di beberapa SPBU dikurangi. SPBU dipinggir jalan nasional kini hanya mendapatkan jatah 16 Kilo Liter (KL).

”Istilahnya itu dikitir atau dijatah, lah jatahnya ini dibatasi hanya 16 (kl) tidak bisa nambah lagi, datangnya pasokan solar juga tidak diketahui jamnya,” katanya.

Dia mengatakan, SPBU Balongmojo biasanya mampu menghabiskan solar hingga 17 (kl) dalam sehari. Otomatis banyak kendaraan yang berputar balik karena pasokan solar di SPBU belum datang.

Untuk mengatasi hal ini biasanya beberapa SPBU menggunakan sistem pembatasan untuk pemerataan. ”Ada beberapa SPBU biasanya menjatah 100 liter bagi setiap kendaraan. Hal ini dilakukan untuk pemerataan, agar semua bisa dapat,” katanya.

Akibat pembatasan solar, di Mojokerto banyak kendaraan besar yang mengeluh dan tak bisa melanjutkan perjalanan. “Bahkan ada beberapa kendaraan yang rela menginap di SPBU untuk mendapatkan solar,” ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Mojokerto

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES