Gaya Hidup

Festival Film Dokumenter 2019 Angkat Isu Kesehatan Mental

Jumat, 15 November 2019 - 19:56 | 176.86k
Panitia Festival Film Dokumenter 2019 ketika memberikan keterangan pers. (FOTO: Desty Luthfiani/TIMES Indonesia)
Panitia Festival Film Dokumenter 2019 ketika memberikan keterangan pers. (FOTO: Desty Luthfiani/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Yogyakarta akan menjadi tuan rumah Festival Film Dokumenter 2019. Festival berkelas internasional ke-19 ini akan digelar pada 1-7 Desember mendatang mengangkat tema kesehatan mental, the feeling of reality, etnografi indrawi dan lanskap.

“Tahun ini kami menolak isu kekerasan dalam festival ini baik fisik, verbal, maupun pemerkosaan. Jadi ditahun ini murni kami tidak ke wilayah itu,” kata Direktur Festival Film Dokumenter, Henricus Pria, Jumat (15/11/2019).

Henricus menerangkan, DocTalk dan Publik Lecture adalah program agenda diskusi yang mengangkat isu-isu kegelisahan masyarakat. Mulai dari persinggungan negara dan pasar. Bagaimana kebahagiaan adalah sesuatu yang terbelenggu.

“Dalam film ini banyak mengangkat kesehatan mental terutama pada penyandang disabilitas,” terang Henricus.

Manajer Festival Film Dokumenter, Kurnia Yudha mengatakan, dalam film nanti akan memberikan latar belakang perspektif kesehatan mental dengan sudut pandang berbeda.

Dalam ini akan ada dialog yang diperankan oleh generasi baru. Misalnya, bagaimana memahami bentuk kerja yang dulu teratur pada jam kantor sekarang tidak ada jam kerja.

“Tentu ini mengganggu kesehatan mental mungkin banyak orang beranggapan itu lebay. Tapi, kenyataannya tuntutan sosial itu memberi tekanan pada manusia. Semua berkorelasi pada pemilihan tema dalam film,” kata Yudha.

Pada festival ini, ada sebanyak 286 film masuk ke panitia. Setelah dilakukan seleksi menjadi 26 film.

“Film-film tersebut dibagi sesuai kategori yaitu dokumenter panjang Indonesia, dokumenter panjang Internasional, kategori film dokumenter pendek dan pelajar,” terang Ukky Satya, progamer Festival Film Dokumenter 2019.

Ia berharap, isu yang diangkat pada festival tahun ini memang permasalahan kontemporer manusia sekarang mengenai kesehatan mental, the feeling of reality, etnografi indrawi, dan lanskap. “Penontonnya tidak perlu malu dan berani mengambil solusi untuk mengatasinya,” terang, Ukky Satya, progamer Festival Film Dokumenter 2019 ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES