Ekonomi

Solar Langka, Ini Penyebabnya

Jumat, 15 November 2019 - 16:13 | 214.30k
Mobil tangka Pertamina memasok BBM ke SPBU. (foto: Dokumen)
Mobil tangka Pertamina memasok BBM ke SPBU. (foto: Dokumen)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pertamina mengurangi distribusi bahan bakar solar ke daerah hingga 10 persen, sejak awal November 2019. Akibatnya, solar langka. Di Probolinggo, sejumlah SPBU kehabisan stok.

Rabu (13/11/2019) misalnya. SPBU di Jl Prof. Hamka; dua SPBU di Jl Raya Bromo, Kota Probolinggo; SPBU di jalur pantura Sumberasih; serta SPBU di jalur pantura Tongas, Kabupaten Probolinggo, kehabisan stok solar.

Kendaraan berbahan bakar solar, terpaksa balik kucing. Sebagian terpaksa mengisi tangki bahan bakar dengan jenis Dexlite maupun Pertamina Dex, dengan harga jauh lebih mahal.

Humas MOR V Pertamina Malang, Rustam Aji mengatakan, kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar solar cukup tinggi. Tingkat konsumsi solar di Jawa Timur, rata-rata 20 persen melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah. 

Sebagai contoh, Rustam menyebut Pulau Madura yang mendapat kuota di bawah 100 ribu kiloliter. Tapi sampai Oktober, konsumsinya sudah di atas 100 ribu kiloliter.

Di Kabupaten Probolinggo, kuota solar tahun 2019 ditetapkan sebanyak 39.190 kilo liter. Namun sampai Oktober 2019, realisasinya sudah 41.820 kilo liter. 

Sedangkan di Kota Probolinggo, kuota tahun 2019 ditetapkan sebesar 21.850 kilo liter. Tapi sampai Oktober 2019, Pertamina sudah menyalurkan solar sebanyak 22.940 kilo liter.

Karena itu, Pertamina melakukan pengendalian dengan cara menurunkan distribusi solar. "Pengurangannya sekitar 10 persen dari jumlah harian," katanya Rustam Aji kepada TIMES Indonesia. Imbasnya, solar langka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES