Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Spirit Maulid Nabi Muhammad: Menjalin Ukhuwah Menebar Berkah

Jumat, 15 November 2019 - 12:28 | 340.20k
Kukuh Santoso, M.PdI, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (Unisma)
Kukuh Santoso, M.PdI, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (Unisma)
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANGSesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al Ahzab 21).

Dalam ayat di atas Allah SWT memberikan petunjuk sekaligus perintah kepada kita umat Islam agar menjadikan Rasulullah saw sebagai uswatun hasanah, sebagai suri teladan yang baik, dalam kehidupan kita manakala kita sebagai orang mukmin ingin mendapatkan rahmat dan pahala Allah SWT dan takut pembalasan hari akhirat serta banyak mengingat Allah SWT. 

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Nabi Muhammad saw. pembawa rahmat untuk semesta alam, bukan untuk orang Arab saja dan tidak pula untuk kaum muslimin saja, akan tetapi untuk segenap makhluk di muka bumi ini. Dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah Muhammad SAW telah mencerminkan sikap kasih sayang (rahmat)nya terhadap anak-anak, rakyat bawahan; terhadap orang-orang tua, dengan mencintai dan menyantuni mereka.

Terhadap orang-orang yang lemah ekonominya atau lemah keadaan sosialnya, beliau menunjukkan kasih sayangnya dengan membela nasib mereka dari tindakan kesewenang-wenangan serta penghisapan dengan memberikan hak-hak mereka, menegakkan dasar-dasar keadilan dan lain sebagainya.

Dalam sebuah haditsnya Rasulullah telah menyatakan sendiri: “Tidaklah termasuk golongan umatku, orang-orang yang tidak menghormati orang tua dan orang-orang yang tidak kasih sayang kepada anak-anak”. (HR. Abu Dawud dan Bukhari)

Sikap kasih sayang ini tidak hanya beliau terapkan kepada kawan-kawan (kaum muslimin saja), akan tetapi terhadap lawanpun beliau senantiasa menunjukkan sikap kasih sayangnya, tentu saja dalam bätas-batas tertentu, yang tidak membahayakan bagi umat Islam itu sendiri. Ketika kaum muslimin pada suatu saat telah mendapat rintangan dahsyat yang didalangi oleh kaum musyrikin, maka pada saat yang genting itu para sahabat memohon kepada Rasulullah agar beliau memohonkan doa kehadirat Allah agar orang-orang yang maksiat dan membangkang itu dihancurkan/dibinasakan dari persada bumi ini. Namun beliau memberikan suatu jawaban: “Sesunggulmya aku (Muhammad) di utus bukanlah untuk mengutuk. Tapi tugas saya adalah untuk menjadi rahmat”. (HR. Muslim)

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dan sabdanya lagi, dengan tegas beliau menyatakan: “Sesungguhnya Allah telah mengutus saya ini untuk menjadi rahmat bagi semesta alam dan menjadi hidayah untuk orang-orang yang bertaqwa”. (HR. Ahmad dan Thabrani).

Meneladani akhlak Baginda Nabi Muhammad saw. Secara humanis memberikan energi yang posiitif  terhadap kehidupan kita di masyarakat seperti sifat ramah Nabi saw., suka senyum Nabi saw., sifat sabar Nabi saw. dan lain-lain yang sudah barang tentu wajib dan harus kita teladani. Mengapa, dengan keindahan perangai nabi kita, kita bisa mengambil ibrah dari manusia terbaik sepanjang masa melalui kehidupan ini.

Dalam suasana semangat dan kegembiraan umat Islam hari ini memperingati maulid Nabi Muhammad saw., marilah kita bangkitkan semangat hidup umat Islam untuk menapaki perjuangan baginda Rasulullah saw. dalam menegakkan syariat Allah SWT di bumi persada Nusantara, dengan memperkokoh pandangan hidup tauhid Lailahaillallah Muhammadur Rasulullah, menegakkan sholat berjamaah lima waktu di masjid-masjid dan musholla kita secara disiplin, menggiatkan pengajian siroh dakwah Nabi saw di Mekkah maupun di Madinah serta berbagai ilmu Tsaqafah Islamiyah. Selain itu perlu digiatkan kegemaran bershadaqah dan membayar zakat, melakukan pemerataan ekonomi, informasi, dan kesadaran politik sebagai wujud praktis ukhuwah Islamiyyah. Dengan itu insyaallah wujud umat terbaik (khairu ummah) dari umat Islam akan jadi kenyataan.      

INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dan akhirnya melalui spirit ukhuwah  nabi muhammad SAW mari kita pegang semangat berdakwah dengan penuh rasa cinta simpati dan empati, sebagai mana yang telah di contohkan nabi kita untuk tetap menjalin ukhuwah dan menebar berkah kepada sesama umat.

*) Penulis: Kukuh Santoso, M.PdI, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (Unisma)

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES