Gaya Hidup

Ngayogjazz ke-13 Ajang Mengenang Djaduk Ferianto

Jumat, 15 November 2019 - 09:24 | 70.16k
Panitia Ngayogjazz ke-13 ketika konferensi pers tentang kegiatan tersebut. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)
Panitia Ngayogjazz ke-13 ketika konferensi pers tentang kegiatan tersebut. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Penggemar jazz akan kembali berkumpul di Yogyakarta. Mereka akan menyemarakan acara gelaran Ngayogjazz ke-13 yang dimotori almarhum Djaduk Ferianto. Kali ini, Ngayogjazz 2019 akan di kembali di pusatkan di sebuah pedesaan di wilayah Yogyakarta. Tepatnya di Dusun Kwagon, Godean, Sleman.

“Ngayogjazz akan dimulai pada Sabtu, 16 November 2019,” kata Panitia Ngayogjazz, Bambang Paningron, (14/11/2019).

Menurutnya, panitia sengaja menyelenggarakan even Ngayogjazz di pedesaan agar para pemain dan penggemar jazz dapat melebur dan berinteraksi warga. Desa tidak lagi menjadi obyek melainkan sebagai mitra dalam pertunjukkan sebuah kegiatan kesenian.

“Desa bukan lagi sebagai tempat atau obyek  tetapi juga menjadi mitra yang saling menguntungkan,” terang Bambang.

Tema yang diangkat pada gelaran Ngayogjazz tahun adalah Satu Nusa Satu Jazz nya Tribute to Jaduk Ferianto. Hal ini sebagai bentuk apresiasi terhadap almarhum Djaduk Ferianto yang sejak awal memotori adanya Ngayogjazz.

“Mas Jaduk Ferianto selama ini menjadi bagian penting acara. Tetapi, kami tetap akan menjaga amanah mas Jaduk dalam melaksanakan even ini,” paparnya.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tetap mendukung kegiatan Ngayogjazz. Ia berharap, Ngayogjazz berjaland engan sukses dan lancar seperti tahun-tahun sebelumyna.

“Even ini bisa menjadi sebuah even pariwisata di Yogyakarta. Ada multiplayer efek dari acara Ngayogjazz. Ada banyak tamu yang datang ke Yogyakarta sehingga akan memberi dampak yang positif bagi berbagai sektor ekonomi seperti penginapan, kuliner dan berbagai bentuk lainnya,” terang Singgih.

Untuk menyukseskan Ngayogjazz ke-13, panitia telah bekerjasama dengan berbagai komunitas dan penggemar musik jazz. Termasuk, komunitas layang-layang, bambu fotografi, komunitas buku, dan lain sebagainya. “Sehingga akan berkembang baik menjadi multi even yang menguntungkan bagi masyarakat Yogyakarta,” terang Bambang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES