Peristiwa Daerah

Soal Salam Lintas Agama, Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sependapat MUI Jatim

Kamis, 14 November 2019 - 13:17 | 234.12k
Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM), Jatim, Kiai Saad Ibrahim. (FOTO: Istimewa)
Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM), Jatim, Kiai Saad Ibrahim. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) sependapat dengan keputusan MUI (Majelis Ulama Indonesia) Jatim soal imbauan salam lintas agama.

Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah (PWM), Jatim, Kiai Saad Ibrahim.kepada TIMES Indonesiamengatakan, pihaknya mendukung imbaun salam yang terlampir dalam surat bernomor 110/MUI/JTM/2019.

Poinnya menyerukan kepada semua pejabat untuk menggunakan salam sesuai ajaran agama masing-masing saja. Pejabat Islam misalkan, cukup menggunakan salam 'Assalaamu'alaikum. Wr. Wb'.

"Saya mendukung imbauan (MUI) tersebut. Sebab konsekuensi dengan menggunakan salam semua agama, untuk menunjukkan tanda toleransi, maka banyak yg harus diubah di UUD 45," katanya pada Kamis (14/11/2019).

Miisalnya lanjut Kiai Saad, di UUD 45 tertulis berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa. Maka, jika atas nama toleransi harus ditambah sesudah kata Allah yakni dengan kata Yesus, atau yang berkaitan dengan salam semua agama di Indonesia.

Selain itu, lanjut Kiai Saad, kalaupun harus ditambah salam lintas agama, yakni bisa digunakan selamat pagi atau dengan selamat yang lainnya saja. "Jadi, jika dalam sebuah pertemuan diketahui ada yang bukan muslim, maka bisa digunakan salam Islam seraya diniatkan semata untuk sesama muslim, bisa juga ditambahkan selamat pagi atau selamat siang," tambahnya.

Saat ditanya apakah PWM Jatim bakal mengadakan pertemuan soal polemik MUI Jatim tersebut. Kiai Saad mengatakan, hal  ini merupakan otoritas Majlis Tarjih dan Tajdid. Dimana, jika isu tersebut menjadi isu nadional, maka nantinya pada tingkat Pengurus Pusat Muhammadyah yang akan membahasnya.

Pandangan soal lintas agama Pengurus Wilayah Muhammadiyah  ini nampaknya berbeda dengan pandangan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama. Rumusan PWNU kemarin sudah menegaskan bahwa pejabat muslim dianjurkan mengucapkan salam dengan kalimat “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh”, atau diikuti dengan ucapan salam nasional, seperti selamat pagi, salam sejahtera bagi kita semua, dan semisalnya.

Akan tetapi, dalam kondisi dan situasi tertentu yakni dalam menjaga persatuan bangsa dan menghindari perpecahan, pejabat muslim juga diperbolehkan menambahkan salam lintas agama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Jombang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES