Terjadi Ratusan Gempa, Ini Riwayat Letusan Gunung Lemongan

TIMESINDONESIA, LUMAJANG – Suara ledakan yang disertai gempa di sekitar Gunung Lemongan, membuat warga panik. Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMG), gunung yang berada di perbatasan Lumajang dan Probolinggo, Jawa Timur ini terakhir kali meletus pada 1898.

Pada tahun 1925, 1978, 1985, 1988, 1989 dan tahun 2005, terjadi gempa bumi yang bersifat lokal di sekitar Gunung Lemongan.

Pada tahun 2012, aktivitas Gunung Lemongan kembali meningkat. Ditandai dengan terekamnya gempa vulkanik dalam, diikuti gempa tektonik lokal yang melampaui 200 kejadian. Gempa terasa berskala II mm.

Riwayat aktivitas Gunung Lemongan itu, tersebut dalam Evaluasi Aktivitas Gunung Lemongan sampai 13 November 2019, yang dikirim kepada BNPB, Gubernur Jatim, dan Bupati Lumajang, yang sampai ke redaksi TIMES Indonesia. 

Sabtu (9/11/2019), PVMBG mencatat terjadi 254 gempa tektonik lokal di sekitar Gunung Lemongan. Rabu (13/2019), rentetan gempa kembali terjadi hingga malam. Banyak warga masyarakat yang takut tidur di dalam rumah.

Terutama masyarakat yang tinggal di sebelah barat daya Gunung Lemongan. Meliputi Desa Sumber Petung, Kecamatan Ranuyoso; serta Desa Tegal Randu, dan Papringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang.

PVMBG menyebutkan, gempa Rabu diikuti oleh getaran tremor dengan amplitudo maksimal 3-30 mm. Serta 3 kali gempa terasa dengan intensitas II-III mm.

"Gempa dirasakan oleh penduduk yang berada di sekitar barat daya Gunung Lemongan. Yaitu Sumber Petung, Tegal Randu dan Papringan," demikian analisa BPVBG, yang sampai ke redaksi TIMES Indonesia.

Meski terjadi peningkatan gempa, status Gunung Lemongan di Lumajang tetap aktif normal. Masyarakat diminta tetap tenang, serta tidak terpancing oleh isu-isu tentang letusan Gunung Lemongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement