Indonesia Positif

Hasil Penelitian Dosen FK Unair Surabaya Daun Singawalang Mampu Turunkan Kadar Gula Darah

Kamis, 14 November 2019 - 08:14 | 154.35k
Dosen Fakultas Kedokteran UNAIR Dr. Arifa Mustika, dr., M.Si. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Dosen Fakultas Kedokteran UNAIR Dr. Arifa Mustika, dr., M.Si. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dosen Fakultas Kedokteran Unair Surabaya Dr. Arifa Mustika, dr., M.Si melakukan penelitian daun singawalang, Dari hasil penelitian diketahui bahwa ekstrak daun singawalang  berpotensi menurunkan kadar gula darah.

Diketahui, gula darah  memegang peranan yang sangat penting dalam mencegah komplikasi kencing manis. Salah satu pengendalian kadar gula darah yang dapat dilakukan adalah dengan mengatur diet, olah raga, dan obat.

Meskipun begitu, pada kondisi tertentu sering kali pengobatan tersebut kurang memperoleh hasil yang memuaskan. Sehingga perlu tambahan modalitas terapi misalnya dengan menggunakan bahan herbal.

“Penelitian dilakukan pada hewan coba Rattus norvegicus yang dinjeksi dengan streptozotocin secara intraperitoneal sebagai model hewan coba dengan kencing manis,” jelas dia. Hasil penelitian menunjukkan, ekstrak daun singawalang efektif menurunkan kadar gula darah pada hewan coba model kencing manis melalui induksi protein 5′ adenosine monophosphate-activated protein kinase (AMPK).

Ia menjelaskan daun singawalang sendiri merupakan salah satu tanaman dalam famili Phytolaccaceae (gandola-gandolaan). Tanaman tersebut berbentuk semak, merunduk, tingginya bisa mencapai 1 meter, berdaun jorong 6-19 cm, meruncing, berujung tajam dan memiliki bau khas seperti marga bawang.

Meskipun begitu, pengunaan obat herbal itu memiliki berbagai kendala. “Ekstraknya mengandung berbagai macam senyawa, jadi ada kemungkinan terjadi kompetisi pada proses absorbsi yang akan menyebabkan absorbsi bahan aktif di gastrointestinal berkurang,” tuturnya.

Namun, berbagai riset telah dikembangkan untuk memperbaiki formulasi dan sistem penghantaran obat. Tujuannya untuk meningkatkan kadar bahan aktif sampai ke target organ yang dituju. “Salah satunya adalah dengan penghantaran bahan aktif dalam sistem nanopartikel,” imbuhnya.

Oleh karena itu, Arifa bersama beberapa rekannya melakukan penelitian tentang formulasi nanopartikel untuk ekstrak daun singawalang. “Ini adalah riset eksploratif yang bertujuan untuk mencari formulasi yang tepat  untuk ekstrak daun Singawalang dalam sistem nanopartikel,” katanya. Penelitian dilakukan dengan membuat formulasi ekstrak daun singawalang dalam sistem autonanoemulsifikasi.

Penelitian dilakukan dalam beberapa tahapan. Yakni pembuatan ekstrak Daun Singawalang, uji komponen minyak, surfaktan, dan ko surfaktan.

Melalui penelitian itu sekaligus dilakuan penentuan komposisi formula autonanoemulsi dan loading ekstrak ke dalam sistem. Lalu, formulasi yang terpilih dikarakterisasi menggunakan elektron mikroskop dan particle size analyzer. Arifa Dosen FK Unair Surabaya menyebutkan bahwa hasil penelitian itu dapat dijadikan dasar pengembangan obat herbal menjadi fitofarmaka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES