Gaya Hidup

Serahkan Udeng Sima Bhawana pada Didi Kempot

Rabu, 13 November 2019 - 19:47 | 82.22k
Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko M.Si saat menyerahkan Udeng Sima Bhawana pada Didi Kempot. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko M.Si saat menyerahkan Udeng Sima Bhawana pada Didi Kempot. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATU – Ada yang menarik dari Konser Ambyar, Didi Kempot di Stadion Gelora Brantas, Kota Batu, Selasa (12/11/2019) malam, itu terjadi saat Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko M.Si menyerahkan Udeng Sima Bhawana kepada Didi. 

Sepintas Dra Hj Dewanti menjelaskan kepada Didi Kempot bahwa Udeng yang diberikan adalah tutup kepala khas Kota Batu yang bernama Udeng Sima Bhawana yang akrab juga disebut Udeng Arjuna. 

"Om Didi harus pakai Udeng ini, Udeng hasil karya Wong Mbatu," kata Dra Hj Dewanti menyerahkan Udeng kepada Didi. 

Didi terlihat tersenyum dan menerima Udeng warna putih dari Dra Hj Dewanti, ia pun langsung menggunakan Udeng tersebut. 

"Terima kasih Udengnya Ibu, Kota Batu memang luar biasa," ujar Didi Kempot. Mendengar itu, Dra Hj Dewanti langsung menjawab. "Om Didi kalau pakai Udeng ini tambah ganteng," ujarnya. 

Udeng ini dikenakan Didi saat menyanyi dua lagu bersama Wali Kota Batu. 

Udeng Sima Bhawana yang juga akrab disebut Udeng Arjuna. Udeng yang dibuat oleh Paguyuban Pelestari Tosan Aji dan Budaya Jawa Sangga Braja dibuat tahun 2015.

Udeng Sima Bhawana ini kaya filosofi yang menggambarkan kekayaan alam Kota Batu. 

Udeng khas Kota Batu ini ada dua jenis, pertama Udeng atas kepala terbuka dipergunakan untuk anak laki-laki hingga dewasa yang belum menikah dan kedua, Udeng yang menggunakan model tutup liwet atau model Udeng atas tertutup yang dipergunakan untuk laki-laki yang sudah menikah atau sesepuh.

Nama Udeng ini diambil dari bahasa Sansekerta. Bentuk Udeng ini merupakan pengembangan dari Udeng lama yang pernah digunakan oleh Wong Mbatu.

Udeng ini menggunakan batik khas Kota Batu seperti batik bantengan. Banyak lipatan yang terlihat di Udeng ini namun terasa nyaman saat menggunakannya. Di bagian belakang Udeng terdapat trihitakarana (kain berbentuk segitiga) berbentuk gunung yang merupakan penggambaran Gunung Arjuna.

Di bawah kain segitiga ini, terdapat dua buah tali yang menjulur yang menandakan proses kelahiran  akan menemui akhir hayat. Tali ini biasanya diikat dan salah satu sisinya menjulang naik merupakan perlambang pengingat Tuhan Yang Maha Esa. Sisi kiri Udeng menggambarkan deretan tebing, sementara sisi Kanan Udeng menggambarkan deretan Gunung Welirang, Gunung Biru dan paling depan Gunung Panderman.

Gunungan di sebelah kanan Udeng ini menggambarkan posisi baik, karena itu posisi sebelah kanan Udeng lebih tinggi daripada kiri Udeng ini melambangkan dorongan kebaikan.

Udeng Sima Bhawana ini biasa digunakan dengan gaya berpakaian gaya kesatuan beskap terbuka celana angkong dengan sembong. “Menggunakan Udeng ini merupakan penggambaran orang yang tampan dan ksatria,” kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES