Tembus 2.000 Kasus, Perceraian di Sragen Tertinggi se-Solo Raya

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Angka perceraian di Kabupaten Sragen tiap tahun terus meningkat. Bahkan tahun ini perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Kelas 1A Sragen disebut tertinggi se-Solo Raya. 

Pengadilan Agama Sragen menyebutkan, per bulan Oktober 2019 perkara perceraian mencapai 2.065 kasus. Dari jumlah tersebut 639 merupakan kasus cerai talak dan 1.426 kasus cerai gugat oleh pihak perempuan. 

Jika dirata-rata setiap hari selama 2019 ini 6-7 pasangan warga Kabupaten Sragen bercerai. "Angka perceraian di Sragen saat ini tertinggi di Solo Raya," ungkap Wakil Ketua Pengadilan Agama Sragen Muhdi Kholil didampingi Kasi Panitera Ahmad Fuad Agustani di kantornya, Rabu (13/11/19).

Menurut Agustani, fakta lain pasangan yang mengajukan gugatan cerai yakni dari pedesaan, sementara dari wilayah kota jauh lebih sedikit. Sedangkan faktor terbesar penyebab perceraian adalah ekonomi menyumbang 36 persen perkara, kemudian perselingkuhan mencapai 17 persen.

"Tahun ini dua ribuan sampai Oktober. Faktor tertinggi memang ekonomi, yang lain selingkuh cemburu itu," ucap Agustani.

Sementara itu, Agustani mengatakan sampai saat ini penanganan perkara perceraian 70 persen sudah selesai, sementara 30 persen sedang berproses. "Penanganan sudah 70 persen, yang 30 persen berjalan," katanya.

Wakil Ketua Pengadilan Agama Sragen Muhdi Kholil menyatakan, tingginya angka perceraian ini berbanding lurus dengan jumlah pernikahan di Bumi Sukowati. Muhdi mengakui faktor terbesar pengajuan cerai adalah ekonomi. "Namun tidak saja ekonomi yang kurang sebagai pemicu, ekonomi berlebih juga menjadi pendukung, karena itu kemudian ada perselingkuhan dan sebagainya," bebernya. (MG)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement