Peristiwa Daerah

Aktivis Lingkungan Lima Hari Menyusuri Sungai Brantas

Rabu, 13 November 2019 - 17:59 | 113.88k
Aktivis lingkungan di Kota Batu sedang melakukan pendataan saat melakukan Susur Sungai. (FOTO: Istimewa) 
Aktivis lingkungan di Kota Batu sedang melakukan pendataan saat melakukan Susur Sungai. (FOTO: Istimewa) 

TIMESINDONESIA, MALANG – Sejumlah aktivis lingkungan di Malang Raya berkolaborasi dengan Perum Jasa Tirta I menyusuri Sungai Brantas. Kegiatan Susur Sungai Brantas dilaksanakan selama lima hari, 11 hingga 15 November 2019. 

Kegiatan itu dilaksanakan untuk merawat Sungai Brantas dengan menggunakan multi perspektif yakni ekosistem, teknik, budaya, pelibatan masyarakat, dan kebencanaan. 

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan terfokus pada hulu Sungai Brantas yakni Arboretum yang merupakan titik nol Sungai Brantas dan berakhir di Jembatan Gadang, Kota Malang. 

"Ada beberapa komunitas pecinta lingkungan yang tergabung dalam kegiatan ini. Teman-teman aktivis lingkungan yang berada di Kota Batu masuk dalam Tim 1," kata aktivis Sabers Pungli Kota Batu, Herman Aga. 

Aktivis-lingkungan-di-Kota-Batu-b.jpg

Beberapa komunitas yang terlibat adalah Adventurers & Mountain Climbers (AMC), Gerakan Sapu Bersih Sampah Nyemplung Kali (Sabers Pungli), Gerakan Kesadaran Alamku Hijau, Komunitas Kali dan Budaya "Cakrawala Mandala Dwipantara (CMD)" dan Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia (MKTI) Jawa Timur. 

Turut pula memberikan dukungan sumber daya, yaitu Yonkes 2/YBH/2 Kostrad, Menarmed 1/PY/2 Kostrad, Kaliwatu Grup dan BPBD se-Malang Raya. 

Sebelum pelaksanaan kegiatan Susur Sungai, dilakukan survei dan investigasi berupa pengambilan foto dan video profil. 

Susur Sungai dibagi tiga etape, etape terbagi menjadi 3 dan dilakukan secara pararel, Etape 1 start arboretum - finish unmuh kampus 3, Etape 2 start UMM Kampus 3 sampai Taman Rekreasi Kota (Tarekot) Malang, Etape 3 Start Tarekot sampai Pasar Gadang. 

Susur sungai pada tiga etape ini dilaksanakan bersama-sama. Selain pendataan secara manual, dilakukan pemantauan dengan menggunakan drone. 

Aktivis-lingkungan-di-Kota-Batu-c.jpg

"Diselenggarakan juga sarasehan pada Rabu, 13 November 2019 untuk menyamakan pandangan dan meneguhkan komitmen tentang perlunya keterlibatan aktif, perhatian khusus dan kebijakan prioritas dalam upaya konservasi DAS Brantas," ujar Herman. 

Rangkaian acara akan ditutup dengan Semiloka yang mempertemukan para ahli, pemangku kebijakan, pelaku usaha, media massa dan masyarakat agar kesemuanya dapat terlibat secara sadar dengan sasaran yang jelas dalam menuntaskan permasalahan konservasi di DAS Brantas.

Edisi-Rabu-13-November-2019brantas-batu.jpg

Tujuan utama kegiatan ini adalah diperolehnya berbagai profil kondisi sungai Brantas segmen hulu saat ini, di antaranya berupa data lokasi titik rawan longsor dan atau potensi bencana alam, sumber pencemaran seperti tumpukan sampah maupun titik pembuangan limbah cair, serta data visual pemanfaatan air Sungai Brantas saat ini yang digunakan untuk berbagaikeperluan seperti kegiatan domestik, industri, pertanian, wisata dan perikanan. 

Melalui kegiatan Susur Sungai Brantas juga dapat diinventarisasi lokasi dan nama sumber mata air yang ada di sepanjang tepian sungai yang dilalui. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES