Drama Penolakan Eksekusi di Banyuwangi, Warga Lempar Petugas dengan Kotoran Sapi
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Proses eksekusi tanah di Jalan Kepiting, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi, Jawa Timur berjalan dramatis. Sejumlah warga melakukan penolakan dengan melempari petugas penggusuran menggunakan bebatuan dan kotoran sapi. Kondisi ini membuat operator alat berat mundur dan menghentikan proses pembongkaran bangunan, Rabu (13/11/2019).
Pantauan TIMES Indonesia di lapangan, lemparan bebatuan dari amukan warga tersebut, menyebabkan kaca excavator pecah. Bahkan, puluhan kotoran sapi yang sudah dibungkus dengan plastik pun beterbangan, menghantam sejumlah petugas eksekusi dan menyebabkan eksekutor belepotan dengan tinja sapi.
Warga memprotes atas penggusuran tersebut, mereka meminta pihak pemenang sengketa lahan untuk datang guna melakukan mediasi telebih dahulu.
"Kami ini beli, sudah puluhan tahun kami tinggal ditempat ini. Jadi mestinya ada proses mediasi dengan warga terlebih dahulu," kata Maki, salah satu warga yang rumahnya akan digusur.
Hingga beberapa saat, warga tetap melakukan sejumlah upaya untuk menghalangi proses eksekusi. Salah satunya, Zaenab. Dirinya bersikukuh untuk tetap berdiam diri di dalam rumah. Dengan isak tangis, paruh baya tersebut nekat tetap berada didalam rumah dan menolak untuk digusur.
"Tanah ini kami beli, tidak mencuri. Ada buktinya," teriak perempuan tua tersebut.
Menurutnya, ada beberapa warga yang mendapat kompensasi dari pihak pemenang, sehingga bersedia pindah lebih dulu. Sedangkan dirinya dan warga lainnya, tidak pernah mendapatkan kompensasi itu.
Proses eksekusi yang berjalan dramatis tersebut menyita ratusan pasang mata yang sedang berkendara. Sebab, warga yang sempat turun di jalanan terlihat berteriak-teriak sembari menenteng bebatuan dan kotoran sapi. Akibatnya, sepanjang jalan Kepiting terjadi kemacetan panjang.
Meskipun mengalami berbagai aksi penolakan, hingga berita ini ditulis, proses eksekusi lahan seluas 2,4 hektare ini terus berjalan. Warga yang menunggu rumahnya tergusur, memilih untuk lekas membongkar sendiri dan mengevakuasi barang pribadi, mereka juga mengamankan material rumah.
"Rumah kita bongkar sendiri, untuk mengambil genteng, pintu, jendela dan kabel serta kayu-kayuan di seluruh rumah. Siapa tau nanti bisa membangun rumah kembali," kata Imam, salah satu warga penggusuran rumah di Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Banyuwangi |