Masuk Musim Hujan, BPBD Magetan Hentikan Distribusi Air Bersih

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, menyatakan suplai air bersih untuk daerah kekeringan mulai dihentikan, Selasa (12/11/2019). Ini setelah sebagian besar wilayah di Magetan mulai diguyur hujan.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Fery Yoga Saputra mengungkapkan, kebijakan ini diambil karena kebutuhan air bersih di wilayah kekeringan dinilai sudah mulai tercukupi. Usai beberapa bulan mengalami krisis air bersih.

"Kebutuhan air bersih masyarakat sudah cukup untuk sementara waktu ini," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (12/11/2019).

Selain itu, sebagian masyarakat yang mengalami krisis air bersih sudah mulai membuat sumur bor, guna mencukupi kebutuhan sehari-hari di wilayah setempat. "Ketika kita dropping beberapa bulan terakhir, masyarakat juga sudah mulai membuat sumur bor," jelasnya.

Dikatakan lebih lanjut, alasan dihentikannya distribusi air bersih juga karena anggaran BPBD Magetan untuk kebutuhan dropping dan operasional sudah habis. Mengingat, jumlah wilayah yang terdampak kekeringan semakin meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dropping air bersih dimulai sejak tanggal 18 Juni hingga 11 November. Total air bersih yang telah di distibusikan BPBD Magetan selama beberapa bulan sekitar 1.650 tangki lebih," ungkapnya.

Sementara itu, jumlah warga yang mengalami krisis air bersih atau kekeringan di wilayah Kabupaten Magetan sepanjang kemarau ini mencapai 12.023 jiwa. Yakni, tersebar di 11 desa yang berada di tiga kecamatan. "4 desa di Kecamatan Parang, 4 desa di Kecamatan Lembeyan, dan 3 desa di Kecamatan Karas," imbuh Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement