Peristiwa Daerah

Masyarakat Bangkalan Diimbau Waspadai Puting Beliung

Selasa, 12 November 2019 - 13:38 | 40.41k
Kepala Pelaksana BPBD Bangkalan, Rizal Morris. (FOTO: Istimewa)
Kepala Pelaksana BPBD Bangkalan, Rizal Morris. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BANGKALAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau masyarakat Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mewaspadai angin puting beliung pada masa peralihan musim kemarau menuju musim hujan atau yang dikenal dengan pancaroba.

"Jika terjadi puting beliung, kami minta masyarakat berlindung dengan cara merapatkan tubuh ke dinding bangunan yang kokoh," pesan Kepala Pelaksana BPBD Bangkalan, Rizal Morris, Selasa (12/11/2019).

Dijelaskan, puting beliung merupakan angin yang berputar dan bergerak secara garis lurus dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam dalam jangka waktu maksimum 5 menit. Biasanya, tanda-tanda puting beliung diawali dengan udara panas akibat radiasi matahari.

"Pengalaman kejadian sebelum-sebelumnya, bisa dilihat melalui perbedaan suhu udara lebih dari 4.5°C antara pukul 07.00-10.00 WIB. Kemudian, kelembaban udara di lapisan 700 mb atau di atas 60 persen," tuturnya.

Rizal menjelaskan, sebelum puting beliung menerjang diawali dengan terbentuknya awan cumulus atau awan putih berlapis-lapis ketika pagi hari. Di antara awan tersebut, terdapat satu jenis awan yang batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

"Awan itu berubah cepat menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan cumulonimbus (CB). Setelah itu, pepohonan, dahan atau ranting yang ada di sekitar mulai bergoyang cepat," ungkapnya.

Tanda selanjutnya, sambung Rizal, adanya sentuhan udara dingin. Pada titik angin kencang berhembus akan turun hujan deras secara tiba-tiba. Apabila hujan hanya gerimis, maka angin puting beliung terjadi di titik yang lebih jauh.

"Jika 1-3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim pancaroba, ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun dari angin yang masuk dalam kategori puting beliung," ucapnya.

Menurut Rizal, masyarakat harus melakukan sejumlah tindakan untuk mengantisipasi dampak bencana puting beliung. Seperti, merapikan pohon besar yang rimbun dan tinggi serta rapuh guna mengurangi beban pada pohon tersebut.

Selain itu, mengecek dan memperkuat bagunan nonpermanen maupun semipermanen seperti atap rumah yang sudah rapuh. Termasuk, memastikan kekuatan bagunan konstruksi seperti papan reklame, dan baliho.

"Segera menjauh dari lokasi kejadian, apabila ada indikasi akan terjadi puting beliung," papar Kepala Pelaksana BPBD Bangkalan, Rizal Morris. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Madura

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES