LP3S UIN Sunan Kalijaga Gelar Diskusi Penanganan Anak Jalanan
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Laboratorium Pengembangan Profesi Pekerja Sosial (LP3S) UIN Sunan Kalijaga menggelar diskusi permasalahan anak jalanan dan strategi penanganannya. Diskusi tersebut di gelar di halaman parkir Multi Purpose kampus setempat, Senin (11/11/2019) petang. Acara ini diikuti oleh para mahasiswa dari fakultas dakwah.
Dalam diskusi ini, pekerja sosial anak, Raka Galih Sajiwo mengatakan, banyak sekali permasalahan yang dialami oleh gelandangan. Salah satunya adalah faktor ekonomi.
“Banyak anak yang harus memutuskan sekolah karena dipaksa oleh orang tuanya. Misalnya, dipaksa mencari uang dengan cara mengemis, mencari rosok, atau mengamen. Padahal seharusnya anak-anak itu ada pada usia sekolah, ” kata Galih.
Orang tua dan lingkungan adalah faktor penting dalam membentuk kepribadian anak. Banyak orang yang terlalu melimpahkan permasalahan ini kepada pemerintah saja.
Apabila pemerintah sudah mengupayakan namun jika dari pihak orang tua tidak koorporatif, maka, tentu akan sulit membangun watak anak tidak sama dengan keluarganya. Akhirnya, apa yang dilakukan anak cenderung meniru orang tuanya
“Saya pernah ketemu anak jalanan sedang joget-joget dilampu merah tapi diawasi oleh orangtuanya, pas tak tanyai ya dipaksa gitu untuk setiap harinya setor uang 100 ribu dan kalau tidak sampai 100 ribu akan di kasih hukuman kasihan sekali,” papar Galih.
Selain pemerintah, mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga perlu mempersiapkan sejak dini untuk mendampingi masyarakat yang hidupnya dijalanan. Caranya, memberikan edukasi kepada orang tua tentang betapa pentingnya pendidikan. Peserta diskusi Laboratorium Pengembangan Profesi Pekerja Sosial (LP3S) diharapkan dapat ikut serta menanggulang keberadaan anak jalanan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |