Pendidikan

Ada Cinta di Matematika, Merajut Keluarga Baru di Pendidikan Matematika

Senin, 11 November 2019 - 11:55 | 238.35k
Penampilan mata acara drama dalam kegiatan Matematika Berkreasi. (Foto: Dokumen Panitia)
Penampilan mata acara drama dalam kegiatan Matematika Berkreasi. (Foto: Dokumen Panitia)

TIMESINDONESIA, KUPANG – 'Ada Cinta di Matematika'. Kalimat pendek tersebut memilki makna yang sangat dalam.

Bagi banyak orang, kampus hanya tempat menuntut ilmu. Namun berbeda dengan Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika FKIP Undana Kupang. Hubungan antara dosen dan mahasiswa tidak hanya terbatas pada ruang belajar saja, namun di luar itu dosen adalah orang tua bagi mahasiswa.

Untuk terus memperat kekeluargaan antara dosen dan mahasiswa bahkan bersama alumni, Kelompok Studi Mahasiswa Matematika (KSMM) mengadakan kegiatan Matematika Berkreasi yang mengangkat tema 'Ada Cinta di Matematika'.

Kegiatan yang mempertemukan para seluruh mahasiswa aktif dan para alumni beserta pada dosen digelar di Aula Rektorat lama Undana, Sabtu (9/11/2019).

Kekeluargaan yang sudah lama terbina benar-benar sudah mengakar didalam hati para mahasiswa. Hal tersebut juga ditularkan bagi semua anggota keluarga yang baru. Kenyamanan sebagai keluarga akan sangat terasa ketika berkumpul bersama.

"Saya benar-benar merasakan  kekeluargaan yang sangat erat disini. Sebagai orang baru saya tidak merasa canggung berada di sini," ujar Patrisius Afrisno Udil, seorang dosen baru di Pendidikan Matematika.

Walaupun perdana hadir dalam acara tersebut, namun menurut dosen yang akrab disapa Risno itu, ia tidak merasa canggung. Ia benar-benar merasakan  adanya keluarga baru ditempat kerjanya.

Ia juga menilai bahwa mahasiswa Pendidikan Matematika memiliki bakat seni yang luar biasa. Hal tersebut nampak pada berbagai mata acara yang ditampilkan. Menurutnya ada beberapa mata acara yang sarat makna, seperti mata acara drama.

"Drama yang ditampilkan sangat sarat makna. Kalau kita melihat sepintas, drama tersebut mengisahkan tentang hubungan asmara mahasiswa, namun saya melihat itu berbeda," jelas Risno.

Hal yang dinilai berbeda oleh Risno pada drama tersebut adalah bagaimana mahasiswa menjalin hubungan untuk mencapai cita-citanya. Ia menuturkan bahwa menjalin hubungan baik dengan siapa saja akan sangat bermakna, bila itu dilakukan untuk hal-hal yang sangat bermanfaat.

"Saya lebih tertarik menyebutnya menjalin hubungan (bukan pacaran). Karena itu bisa dilakukan dengan siapa saja. Bila itu (menjalin hubungan) dilakukan dengan tujuan yang baik, hasilnya akan positif juga," ujarnya.

Terpisah, Glory Ly salah satu mahasiswa baru menyampaikan  bahwa sejak awal bertemu dengan panitia Matematika Berkreasi, ia sudah merasakan sesuatu yang berbeda di Matematika. Cara panitia mengarahkan dan membina mereka dirasakan  sangat bersahabat dan tidak menimbulkan ketakutan.

"Panitia sangat tegas, namun diluar sangat akrab. Saya merasakan cinta yang berbeda dari sebelumnya," ujarnya.

Ia menuturkan bahwa ada sedikit kesulitan dalam membagi waktu anatara kuliah dan persiapan kegiatan. Namun ia juga belajar banyak hal terutama dalam kedisiplinan dan kerja sama. Ia menilai bahwa dari kegiatan tersebut dirinya bisa lebih dekat dengan  mahasiswa lainnya dan bisa mengenal banyak kakak semesternya.

"Saya belajar untuk lebih disiplin. Satu hal yang penting, kami bukan sekedar teman. Lebih dari itu, kami adalah saudara. Kami diajarkan untuk peka terhadap sesama kami," ujar Glory.

Selain itu, Glory juga merasa sangat bahagia lantaran persiapan mereka dari bulan Agustus berbuah manis. Satu hal yang sangat menarik dan akan selalu diingat, ketika para dosen hadir dan melantai bersama. Kekeluargaan dalam KSMM bukan hanya sekedar ungkapan, namun sangat dirasakan oleh dirinya bersama teman-teman mahasiswa baru yang diterima sebagai keluarga.

"Sangat senang. Bapak Ibu dosen hadir dan menyaksikan kami, bahkan menerima kami sebagai keluarga baru dalam KSMM", tandas darah manis asal Sabu itu.

Sementara itu, Siprina Magsela Rellam, koordinator mata acara drama dari mahasiswa baru angkatan 2019 mengatakan bahwa drama yang ditampilkan mengisahkan seorang anak laki-laki yang berasal dari latar belakang keluarga yang broken home, namun kedua orang tuanya sangat menyukai pelajaran Matematika.

"Orang tuanya menilai jika anaknya menguasai matematika maka anaknya akan bisa menguasai ilmu lain juga," jelas Siprina.

Kendati demikian, anak tersebut tidak menyukai pelajaran Matematika. Bahkan nilainya untuk pelajaran tersebut sangat buruk. Namun orang tuanya memaksanya untuk melanjutkan studinya di jurusan matematika. Karena jika tidak kuliah di jurusan tersebut kedua orang tuanya akan bercerai.

Anak tersebut tidak ingin kedua orang tuanya berpisah. Ia sangat mencintai orang tuanya. Ia pun terpaksa menuruti keinginan mereka. Tantangan baru baginya adalah harus berjuang untuk lolos seleksi masuk. Ia pun akhirnya bisa lolos seleksi. Namun tantangan tersebut belum berakhir karena nilainya pun harus baik disetiap mata kuliah.

Lanjut Siprina, anak tersebut jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Dan temannya adalah mahasiswi yang pintar. Karena sama-sama saling mencintai, sang mahasiswi lalu membantu kekasihnya dalam belajar.

Waktu terus berlalu, keduanya pun semakin saling mencintai. Setiap tugas selalu di kerjakan bersama-sama. Keduanya pun lalu bersaing dalam belajar. Akhirnya anak yang dulunya membenci matematika lambat laun mulai mencintai matematika. Karena kecintaannya terhadap matematika, nilai-nilainya pun semakin bagus.

"Orang tuanya tidak berpisah karena sang anak sudah jatuh cinta dengan  matematika dan nilainya pun sangat bagus disetiap mata kuliah," pungkas Siprina.

Selain mata acara drama, para mahasiswa baru angkatan 2019 Juga menampilkan beberapa mata acara seperti musikalisasi puisi, duet, solo, paduan suara, vokal grup, tarian daerah dan modern dance. Pada kesempatan tersebut, mahasiswa angkatan 2019 dengan nama angkatan Asimtot'19 dinyatakan lahir dalam keluarga besar KSMM. Mereka juga menampilkan hymne, mars dan yel-yel angkatan didepan Ketua Prodi dan dosen lainnya.

Para mahasiswa aktif yang hadir diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri per angkatan dengan menampilkan mata acara mereka. Momen tersebut juga menjadi momen temu pisah bagi para alumni yang baru diwisudakan. Tidak ketinggalan para dosen juga berkesempatan memperkenalkan diri dan juga menampilkan satu mata acara. Begitu pula para alumni yang hadir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Kupang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES