Peristiwa Daerah

Program TMMD 106 Jadi Pelita Ekonomi Warga di Desa Cilibang

Minggu, 10 November 2019 - 22:21 | 66.70k
Proses Pembuatan Gula Merah di Desa Cilibang pada TMMD 106 Kodim Cilacap. (FOTO: Istimewa)
Proses Pembuatan Gula Merah di Desa Cilibang pada TMMD 106 Kodim Cilacap. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, CILACAP – Tanggal 31 Oktober 2019, di Desa Cilibang Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap. Kamis itu, adalah hari perpisahan antara Satgas TNI Manunggal Membangun Desa 106 (TMMD 106) Kodim Cilacap.

Jam dinding telah menunjukkan pukul 07.00 WIB, seluruh anggota satgas TMMD 106 Kodim Cilacap bersiap-siap untuk melaksanakan upacara penutupan TMMD di lapangan Desa Cilibang.

Dengan memakai pakaian doreng dan nampak gagah, mereka berjalan menuju ke pemilik rumah yang selama ini mereka jadikan tempat untuk melepaskan lelah selama 30 hari.

Selama sebulan, TNI yang tergabung dalam anggota satgas TMMD 106 bersama masyarakat Desa Cilibang saling bergotong royong mewujudkan impian warga Desa Cilibang. Usai program TMMD 106, mereka berharap menatap cahaya ke depan yang lebih baik.

Buih asa masyarakat tampaknya mulai terlihat usai seluruh program TMMD dikerjakan.

Mulai dari pembangunan jalan usaha tani penghubung antara Dusun Kalirau dengan Kaligintung sepanjang 450 meter dengan lebar 2,5 meter. Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni sebanyak 20 unit yang berada di wilayah Desa Cilibang.

Kemudian pembangunan gorong-gorong sampai pembangunan destinasi wisata pemancingan. Semua itu bentuk program fisik dari kegiatan TMMD 106.

Sementara yang non fisik berupa penanaman Wawasan Kebangsaan, pendampingan ibu-ibu PKK, pendampingan usaha rumahan binaan anggota Babinsa Koramil 02 Jeruklegi, pelayanan kesehatan, hingga pengadaan andong perpustakaan.

Andong perpustakaan merupakan bentuk kreativitas anggota satgas TMMD 106 untuk menarik kembali minat baca terhadap anak di desa Cilibang karena perpustakaan sudah banyak ditinggalkan oleh generasi muda dalam mencari informasi.

Letda Chb Heru, anggota Satgas dari Yonif 405/Sk, dengan langkah pasti dan penuh kewibawaan menemui pemilik rumah sambil mengucapkan terimakasih. ”Bu.., kami atas nama anggota satgas TMMD 106 Kodim Cilacap mengucapkan terimakasih atas bantuannya yang selama ini diberikan. Kami tidak bisa memberikan apa-apa kecuali ucapan terimakasih kepada ibu. Tak lupa kami juga mohon doa restu agar kami dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan dapat bertemu lagi di lain waktu,” kata Letda Chb Heru kepada Saniem (50) Warga Dusun Kaligintung, RT 02/03, Kamis (31/11/2019).

Seketika itu, rumah yang tadinya nampak ceria, kini berubah menjadi tetesan air mata. Nuansa sedih tercermin dari anggota satgas dan dari pemilik rumah Saniem dan Ruswadi.

Mereka nampak terharu dan seolah-olah enggan melepaskan kepergian para satgas TMMD yang selama ini sudah dianggap sebagai keluarga.

“Sebetulnya kulo sangat sedih panjenengan sedanten pamit (Sebenarnya saya sangat sedih kalian pamit). Namun apa boleh buat karena ini merupakan tugas bapak-bapak tentara yang tidak boleh ditinggalkan kami rela melepaskannya demi tugas beliau-beliau ini,” kata Saniem sambil mengusap air mata di pipinya.

 Mulai Jalan Tikus Hingga Jadi Jalan Beraspal

Program TMMD 106 Kodim Cilacap sudah menyulap jalan penghubung antara Dusun Kaligintung dan Kalirau yang semula hanya bisa dilewati kendaraan hanya pada saat musim kemarau. Jalan yang kini hotmix itu, kini sudah bisa dilewati kendaraan roda dua bahkan roda empat baik pada saat musim kemarau maupun penghujan,

Ini adalah bentuk kepedulian satgas TMMD 106 untuk mewujudkan keinginan warga Desa Cilibang agar mereka dapat dengan mudah membawa dan mengangkut hasil panen untuk dijual ke pasar.

Desa Cilibang penduduknya mayoritas adalah petani, peternak dan pedagang. Jalan penghubung tersebut mempermudah mereka menjual dan mengangkut hasil panennya dan memangkas waktu jika dibandingkan sebelumnya.

Turiyah, warga RT 5/3 Kaligintung yang kehidupan sehari-harinya sebagai pembuat gula merah mengaku sangat terbantu dengan jalan tersebut.

Suami Turiyah, tiap hari memanjat 30 pohon kelapa untuk mencari air nira untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Setiap 2 hari, Turiyah mengaku mampu membuat gula merah seberat 10 kilogram dari air nira tersebut. Harga per kilo gula merah di pasar Rp 11.000.

“Ya setiap dua hari dengan 30 pohon kelapa yang dipanjat oleh suami saya ini bisa menghasilkan 10 kilogram gula merah, itupun dulu sebelum jalan baru ini dibangun oleh satgas TMMD karena suami saya juga harus muter untuk menuju tempat deresnya,” katanya.

Jalan penghubung yang beraspal hotmix antara Dusun Kaligintung dan Kalirau itu mampu memperpendek suaminya mengambil air nira. Dulunya hanya 30 pohon kelapa sehari, kini suaminya bisa sampai 40 pohon sehari.

“Sekarang kami tidak lagi merasa kesulitan untuk ke tempat penderesan karena jaraknya dekat dan aspalnya sudah bagus. Ya... syukur alhamdulillah suami saya saat ini yang semula hanya 30 pohon yang ia panjat sekarang menjadi 40 pohon. Jadi kami lebih banyak lagi bisa membuat gula merah ini,” terangnya.

Ia juga mengungkapkan, dengan adanya TMMD 106 ini, wajah desanya kini menjadi terang. Ibu-ibu penggerak PKK pun kini sudah mulai membentuk usaha UMKM yang nantinya bertujuan untuk menampung hasil gula warga Desa Cilibang. Ada lebih dari 10 orang di desa Cilibang berprofesi sebagai produsen gula merah. Dengan UMKM itu, mereka akan semakin mudah menjualnya dan terhindar dari tengkulak.

Siti Nurfaizah, istri Kepala Desa Cilibang yang kebetulan rumahnya juga berada di RT 5/3 Kaligintung, merasa bersyukur dengan keberadaan TMMD 106 di desanya. Pendampingan satgas kepada ibu-ibu PKK dinilai sangat bermanfaat, menambah ilmu dan berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi warganya dalam mengelola hasil penjualan gula merah serta hasil bumi.

“Kami sangat bersyukur, karena dengan adanya TMMD dan bapak-bapak Satgas yang setiap hari membimbing kami demi kepentingan warga. Kami akhirnya tahu dan akan berupaya meningkatkan ekonomi warga. Terlebih lagi bagi para pembuat gula merah, tempe serta penjualan hasil bumi, sehingga mereka diharapkan terbebas dari tengkulak dan sistem ijon. Melalui PKK ini merupakan suatu wadah dalam meningkatkan ekonomi warga Desa Cilibang,” terang Siti.

Sementara, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Cilacap, Dian Arinda Murni sangat mengapresiasi keberadaan Satgas TMMD 106 Kodim Cilacap yang selama ini telah memberikan ilmunya kepada ibu-ibu PKK Desa Cilibang, dan warga desa.

Mereka jadi paham dan mengerti bagaimana cara memasarkan gula yang baik, membuat gula yang baik serta menjaga kesehatan barang hasil gulanya.

“Jelas, kami dari Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Cilacap turut serta mendukung apa yang dilakukan oleh bapak-bapak satgas TMMD ini. Saya yakin dengan kedatangan beliau-beliau ini merupakan salah satu pembuka ekonomi warga Desa Cilibang yang selama ini saya anggap pas-pasan. Apalagi dengan adanya jalan baru yang sudah bagus dan mudah untuk dilewati kendaraan ini, penghasilan para petani dan pengusaha gula merah serta tempe yang ada di Desa tersebut akan meningkat,” kata Dian, Jumat (8/11/19).

Pihaknya bahkan berjanji akan selalu memberikan penyuluhan kepada warga desa Cilibang dan akan menampung semua keluhan-keluhan baik dalam pembuatan maupun pemasaran hasil bumi sehingga mereka tidak lagi terjerat oleh sistem ijon yang sangat menghantui para petani karena modalnya yang pas-pasan.

“Dengan selesainya TMMD 106 ini, Desa Cilibang makin bertambah ekonominya karena mereka lebih cepat waktunya untuk menjual dan mengangkut hasil buminya sehingga dengan hematnya waktu tersebut otomatis akan menambah hasil serta menghemat biaya pengeluaran mereka,’pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES