Peristiwa Daerah

ACT Malang Salurkan Bantuan ke Sejumlah Pondok Pesantren

Jumat, 08 November 2019 - 23:19 | 143.49k
Kepala Cabang ACT Malang Diki Taufik Sidik menyerahkan bantuan beras sebagai bahan pangan para santri kepada Pengasuh Ponpes Kuai Syaiful Razi. (Foto : ACT for TIMES Indonesia)
Kepala Cabang ACT Malang Diki Taufik Sidik menyerahkan bantuan beras sebagai bahan pangan para santri kepada Pengasuh Ponpes Kuai Syaiful Razi. (Foto : ACT for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Aksi Cepat Tanggap Malang (ACT Malang) kembali melakukan aksi peduli kemanusiaan. Kali ini dalam bentuk bantuan beras kepada Pondok Pesantren (Ponpes) Mansyaul Ulum, Desa Ganjaran, Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang, Kamis (7/11/2019).

Kepala Cabang ACT Malang, Diki Taufik Sidik menyerahkan bantuan beras sebagai bahan pangan para santri kepada Pengasuh Ponpes, Kiai Syaiful Razi.

Bantuan tersebut merupakan realisasi program Beras Untuk Santri Indonesia (BERISI) Malang Raya.

Diki Taufik Sidik mengatakan, sasaran bantuan program BERISI yakni pesantren-pesantren yang belum berdaya dan masih memiliki keterbatasan infrastruktur, kekurangan pangan, serta adanya santri yatim dhuafa yang sedang menempuh pendidikan di pesantren tersebut.

ACT-Malang-b.jpg

“Pada hari ini melalui program BERISI ACT menargetkan pendistribusian beras untuk ponpes di wiliayah Malang Selatan sebanyak satu ton beras,” jelas Diki.

Diki menambahkan, beras diberikan kepada Ponpes Mansyaul Ulum sebanyak 500 kilogram. Sampai saat ini masih banyak pesantren yang belum berdaya di Malang Raya.

Melalui program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan para santri dan menginspirasi para dermawan untuk lebih peduli terhadap santri di Indonesia.

“Program BERISI ini diharapkan menjadi inspirasi bagi semua umat untuk ikut berperan dalam memberi solusi atas permasalahan ini. Terlebih, masih banyak pesantren-pesantren yang belum tercukupi kebutuhan pokoknya sehingga masih butuh bantuan. Khususnya dalam pemenuhan pangan dan kita pun tahu bahwa santri adalah penerus nabi dan ulama,” kata Diki.

Sementara itu Pengasuh Ponpes Mansyaul Ulum, Kiai Syaiful Razi menyampaikan rasa terimakasih kepada para dermawan Indonesia dan ACT atas bantuan beras untuk santri-santri yang dibinanya. Pasalnya, hal tersebut sangat membantu kebutuhan para santri dalam bidang bahan pangan.

“Di Ponpes Mansyaul Ulum ini memiliki sekitar 600 siswa dan 70 persen santrinya dari kalangan ekonomi ke bawah, bahkan dari biaya SPP santri, kami menerima semampunya saja. Maka dari itu bantuan yang ACT lakukan seperti ini alhamdulillah wa syukurillah sangat membantu ponpes ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ponpes Mansyaul Ulum pada saat ini juga punya masalah selain bahan pangan, salah satunya soal kekeringan. Konsumsi air bersih di ponpes ini sangat minim, sedangkan dari PDAM tidak mencukupi untuk kebutuhan santri.

Selain Ponpes Mansyaul Ulum, ACT Malang terus melakukan pendistribusian progam beras BERISI ke sejumlah ponpes wilayah Malang Selatan yang sangat membutuhkan. Salah satunya Ponpes Darul Hikam, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur. Pesantren ini juga menggratiskan semua biaya santrinya. Dikatakannya, Pondok Pesantren Darul Hikam ini untuk menjaga benteng moral di kawasan pantai Malang Selatan.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES