Pendidikan

Sebanyak 187 Siswa SMK PP Tegalampel Ikuti Uji Kompetensi Profesi

Jumat, 08 November 2019 - 20:49 | 110.04k
Para siswa SMK PP Tegalampel Bondowoso unjuk kerja saat mengikuti ujian kompetensi profesi BNSP (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Para siswa SMK PP Tegalampel Bondowoso unjuk kerja saat mengikuti ujian kompetensi profesi BNSP (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Sebanyak 187 Siswa SMK PP Tegalampel Kabupaten Bondowoso, mengikuti uji kompetensi profesi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Dengan ujian ini, kredibilitas mereka diakui secara legal formal di bidangnya.

Adapun uji kompetensi profesi merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian RI. Berlangsung selama dua hari, mulai Kamis sampai Jumat (8/11/2019), SMK PP menjadi yang terbanyak di seluruh Indonesia.

Ujian ini melibatkan sebanyak 20 asesor dari berbagai wilaya di Indonesia, dan dari Kementerian Pertanian 5 orang. Para peserta harus melewati tiga tahap ujian. Diantaranya ujian tulis, unjuk kerja/demonstrasi dan tes wawancara.

SMK-PP-Tegalampel-Bondowoso-a.jpg

Kepala Sekolah SMK PP Tegalampel, Anik Sudiartini menjelaskan, dengan ujian kompetensi ini para siswa diakui profesionalitasnya secara formal, melalui sertifikat yang dikeluarkan BNSP.

“Untuk mendapatkan itu, anak-anak harus mengikuti uji kompetensi. Kalau gak kompeten, gak lulus. Diharapkan semuanya bisa lulus,” harapnya.

Sertifikat ini, lanjut dia, menjadi modal para siswa ketika mau masuk dunia kerja. Sehingga memudahkan para siswa nanti.

Dari total tersebut, siswa ikut ujian dengan tiga kategori. Yaitu pembenihan, hidroponik, dan pengolahan. Sementara pengolahan sendiri, ada pembuatan susu kedelai dan selai.

SMK-PP-Tegalampel-Bondowoso-b.jpg

“Saya berharap nanti kalau sudah lulus, betul-betul punya bekal yang baik, dan betul-betul kompeten malalui ujian yang begitu berat ini,” harapnya.

Terpenting, kata dia, para siswanya tersebut bisa menjadi mandiri dan bisa jadi wirausaha yang handal, dengan bekal yang dimiliki.

Sementara itu, Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi P1 (LSP-P1) SMK PP Tegalampel, Dewi Yulita mengatakan, bahwa uji kompetensi dari BNSP ada empat tahap.

“Pertama pra assessment. Yakni seorang asesor mengecek data dasar seorang pemohon, kemudian kemampuan pemohon. Jika dia memang dinyatakan mampu maka ikut ujian. Ujian tulis, unjuk kerja dan wawancara,” paparnya.

Menurutnya, di ujian tulis ini nilai para peserta harus 100. Tidak ada nilai di bawah itu, milsalnya 90 atau 99 dan lain-lain. Harus 100. “Sementara untuk unjuk kerja, itu variatif. Jika sudah melalui semua tahapan, maka asesor menyatakan apakah siswa itu kompeten atau tidak. Maka di sertifikat nanti tak ada nilai, tapi hanya dinyatakan kompeten di bidangnya,” paparnya.

Pantauan di lapangan, peralatan untuk pertanian dan pengolahan di SMK PP Tegalampel sudah sangat memadai. Misalnya mesin petanian, yang terdiri dari traktor, kultivator baik roda dua hingga roda empat. Serta berbagai alat pertanian lainnya. Sehingga sangat membantu meningkatkan kompetensi siswa.

Adapun dipilihnya SMK PP Tegalampel untuk mendapatkan bantuan uji kompetensi profesi, karena beberapa indikator. Misalnya banyak meraih prestasi, dinamika sekolah yang sangat bagus dan lain-lain.

Ujian kompetensi profesi sendiri dilaksanakan di SMK PP Tegalampel, karena sekolah tersebut sudah menjadi Lembaga Sertifikasi Profesi P1 (LSP-P1). Serta juga menjadi tempat uji kompetensi. Tahun ini menjadi tahun kedua pelaksanaan uji kompetensi bagi siswa SMK PP. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES