Peristiwa Daerah

Tim BPCB Trowulan Temukan Sudut Bangunan Punden Rondo Kuning

Jumat, 08 November 2019 - 19:57 | 135.53k
Noerad menunjukkan lapisan tanah bekas material vulkanik yang menutupi struktur bangunan yang diduga candi ini. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia) 
Noerad menunjukkan lapisan tanah bekas material vulkanik yang menutupi struktur bangunan yang diduga candi ini. (Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia) 

TIMESINDONESIA, BATU – Tim penggalian Badan Pelestarian Cagar Budaya Trowulan (BPCB Trowulan) Jawa Timur (Jatim) menemukan sudut-sudut struktur bangunan purbakala di Punden Rondo Kuning, Kelurahan Songgokerto, Kota Batu. 

Tim juga menemukan lantai dasar struktur bangunan di sisi Selatan dan Utara sehingga membuat tim bisa memperkirakan luas bangunan candi yang belum bisa diungkap dalam penggalian yang dilaksanakan tahun 2018 lalu. 

Kasi Sejarah Purbakala, Dinas Pariwisata, Kota Batu, Noerad AP menjelaskan temuan ini membuat tim bisa memperkirakan luas candi berukuran 6 x 6 meter.

Noerad-a.jpg

"Penggalian sudah kita lakukan sejak hari Senin dan berakhir hari ini, Jumat (8/11/2019). Penggalian ini melanjutkan penggalian tahun lalu, karena waktu itu terbatas hingga penggalian tidak bisa menyeluruh," kata Noerad. 

Penggalian ini, tim menemukan struktur bangunan, sudut-sudut candi sudah ketemu di bawah reruntuhan batu bata dan di bawah tanah lapisan bekas letusan vulkanik gunung berapi. 

"Temuan strukturnya sama dengan tahun lalu, batu bata zaman pra Majapahit, perkiraan masa Kerajaan Singasari. Tahun lalu kita temukan struktur bangunan yang ambruk, di bawah reruntuhan itu kita temukan struktur bangunan seperti pondasi yang tertata," kata Noerad. 

Pondasi struktur bangunan ada disisi Selatan dan Utara. Di sisi Utara terdapat empat lapis sementara di Selatan tinggal satu lapisan namun tertata bagus.

Noerad-b.jpg

Di atasnya terdapat batu andesit berbentuk kotak. "Diatasnya ada umpak, menariknya umpak ini berhias. Di tengahnya terdapat lubang tempat meletakkan benda yang kita perkirakan kayu penahan atap sirap, pokoknya dari bahan yang mudah hancur," katanya. 

Saat ini, Dinas Pariwisata masih menunggu laporan hasil esvakasi dari BPCB Trowulan yang nantinya akan dijadikan pijakan penanganan lebih lanjut. 

"Sementara kita biarkan tetap terbuka untuk pembelajaran masyarakat terkait temuan struktur bangunan purbakala ini," katanya. 

Melihat temuan purbakala ini, Noerad mengatakan bahwa struktur bangunan ini lebih muda ketimbang Candi Songgoriti. "Sudah berbeda masa, belum bisa kita ketahui apakah ada hubungan dengan Candi Songgoriti atau tidak," katanya. 

Sementara itu Ketua RW 4 Kelurahan Songgokerto, Kota Batu mengatakan semakin banyaknya temuan oleh BPCB Trowulan ini membuat warga semakin bersemangat untuk menjaga Punden Rondo Kuning ini. "Tetap kita buka, nanti kita kasih pagar dan dibangun cungkup untuk melindungi benda purbakala ini, kita juga mengusulkan ada juru kunci yang akan menjaga tempat ini," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES