Kembangkan Korporasi Usaha Ternak Kambing, BBPP Batu Latih Gapoktan di Tanjung Jabung Barat
TIMESINDONESIA, TANJUNG JABUNG BARAT – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi bersama BBPP Batu menggelar Pelatihan Manajemen Pengelolaan Ternak Kambing Pengembangan Koorporasi Usaha Tani, Rabu (10/10/2019).
Kegiatan pelatihan ini untuk mengembangkan ternak kambing perah khususnya Kambing Peranakan Etawa (Kambing PE),
Pelatihan ini diikuti oleh peserta yang merupakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari beberapa desa di Kecamatan Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Sebelumnya salah satu Gapoktan yaitu Gapoktan Agrotani pernah mendapatkan bantuan ternak kambing sebanyak 60 Ekor dari Pemerintah Jambi Tahun 2017.
Adapun narasumber dalam pelatihan ini berdasarkan permintaan dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu, Dr. Wasis Sarjono.S.Pt, M.Si telah menugaskan Ariffien, SP, M.Si selaku Widyaiswara Ahli Utama sekaligus ketua Divisi Ternak Ruminansia.
Ariffien, SP, M.Si menyampaikan bahwa usaha ternak kambing saat ini diminati oleh masyarakat, hal ini dikarenakan permintaan pasar berupa daging dan susu kambing sanggat tinggi. Namun pemeliharaan kambing yang masih tradisional menyebabkan permintaan pasar belum dapat terpenuhi dengan baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeliharaan secara modern.
"Dengan adanya teknologi inovasi saat ini menuntut para pelaku usaha peternakan khususnya bidang peternakan kambing perlu meningkatkan pengetahuannya," jelas Ariffien.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam pemeliharaan yang perlu diperhatikan adalah pemilihan bibit kambing atau cempe. Ciri-ciri bibit cempe yang baik untuk tipe pedaging adalah berumur lebih dari 6 bulan, berekor gemuk, badan panjang, jantan lebih diutamakan, tegap dan sehat, yang artinya tidak terdapat tanda-tanda cacingan seperti bulu kusam ataupun mata berair.
Sedangkan bibit kambing untuk penghasil susu harus mempunyai karakteristik yang baik diantaranya kapasitas rongga perut besar, dada lebar, kaki kuat, ambing cukup besar, kenyal (firm) dan simetris, puting susu normal atau berjumlah 2 buah.
"Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, peserta dapat benar-benar cakap dalam pemilihan bibit kambing atau cempe sesuai dengan kriteria diatas. Sehingga pada akhirnya usaha peternakan kambing peranakan etawa dapat meningkatkan nilai tambah produk komoditas yang dikelola secara korporasi, meningkatkan pendapatan, dan membentuk lembaga usaha yang berbadan hukum," tutup Ariffien dari BBPP Batu. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : AJP-5 Editor Team |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |