Peristiwa Daerah

Konservasi Perahu Baja di Lamongan Dilakukan dengan Cara Tradisional

Jumat, 08 November 2019 - 14:27 | 130.01k
Petugas konservasi dari Balai Konservasi Borobudur menyemprotkan air untuk membersihkan badan perahu dari sisa lumpur, Jumat (8/11/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)
Petugas konservasi dari Balai Konservasi Borobudur menyemprotkan air untuk membersihkan badan perahu dari sisa lumpur, Jumat (8/11/2019). (FOTO: MFA Rohmatillah/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Satu unit perahu baja yang telah diserah terimakan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan kini mulai dilakukan proses konservasi.

Proses konservasi perahu yang diduga sebagai alat transportasi serdadu di masa Perang Dunia pertama itu dilakukan oleh Balai Konservasi Borobudur.

Sri wahyuni, staf Balai Konservasi Borobudur yang diterjunkan ke Lamongan mengatakan, konservasi terhadap perahu teraebut dilakukan dengan cara tradisional.

"Nanti pembersihan bagian yang sudah korosi menggunakan air perasan jeruk nipis, jadi kita menggunakan cara tradisional," kata Yuni, Jumat (8/11/2019).

Yuni menjelaskan, proses konservasi dimulai dengan membersihkan badan kapal dari sisa-sisa lumpur serta organisme yang masih menempel.

"Yang ada di dalam kita bersihkan, yang ada organismenya, kayak yang menempel putih-putih di dalam itu yang akan kita bersihkan," tuturnya.

Setelah dibersihkan dan dikeringkan, tahap selanjutnaya adalah mebersihkan bagian-bagian yang mengalami korosi, dengan menggunakan air perasan jeruk nipis.

"Air perasan jeruk nipis dicampur dengan air sumur, perbandingannya 1:1, kemudian nanti kita gosokkan sampai korosinya hilang, kemudian kita bersihkan dengan air," ucap Yuni.

Lebih lanjut Yuni mengatakan, proses konservasi satu unit perahu tidak membutuhkan waktu lama, sebab perahu terbuat dari bahan berkualitas dan terlindungi oleh cat, sehingga tidak mengalami korosi yang parah meskipun terendam di Bengawan Solo selama pukuhan tahun.

"Karena korosinya yang aktif itu hanya sedikit sekali, paling sekitar dua hari itu sudah cukup," kata Yuni.

Speerti diketahui, satu dari tiga buah perahu baja yang berada di dasar Bengawan Solo telah berhasil diangkat dan diserah terimakan kepada Pemiab Lamongan dab dilakukan konservasi. Sementara dua perahu lainnya masih dalam proses pengangkatan dari Bengawan Solo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES