Peristiwa Daerah

Hari Wayang Sedunia, 11 Dalang Menggelar Wayang Kulit Semalam Suntuk

Kamis, 07 November 2019 - 23:35 | 207.23k
Bupati Ipong Muchlissoni serahkan gunungan kepada salah satu dalang sebagai tanda dimulainya perhelaran wayang. (foto:Marhaban/Tines Indonesia)
Bupati Ipong Muchlissoni serahkan gunungan kepada salah satu dalang sebagai tanda dimulainya perhelaran wayang. (foto:Marhaban/Tines Indonesia)

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Sebelas dalang yang tergabung dalam padepokan Manikmoyo Ponorogo berkolaborasi dalam pergelaran wayang kulit dalam rangka peringatan Hari Wayang Sedunia, di pendopo Kabupaten Ponorogo, Kamis, (7/11/2019), dan pergelaran tersebut digelar semalam suntuk.

Menurut ketua penyelenggara sekaligus ketua padepokan Manikmoyo, Ki Purbo Sasongko, pergelaran wayang kolaborasi 11 dalang ini baru pertama kali digelar di Ponorogo, "Pergelaran ini diprakarsai Pepadi Ponorogo sebagai wadah untuk menguatkan persatuan dalang di wilayah Ponorogo," tuturnya.

Wayang-Ponorogo-2.jpg

Dan untuk memperingati 16 tahun wayang diakui dunia, kata Purbo Sasongko, sekaligus memberi kesempatan dalang-dalang Ponorogo untuk mengekspresikan karyanya di dunia pedalangan," katanya.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni yang menyempatkan hadir sekaligus membuka pergelaran kolaborasi 11 dalang tersebut, tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya dengan perkembangan dunia pedalangan di Ponorogo, "Ini sangat luar biasa dan apresiasi setinggi-tingginya untuk dunia dalang di Ponorogo," ucap Ipong.

Kepada TIMES Indonesia Ipong juga mengatakan saat ini bibit seniman wayang sudah cukup banyak, "Di Ponorogo saat ini sudah ada 900 an dalang, dan perlu diakui adanya sekolah-sekolah seni yang ada cukup banyak membantu lahirnya generasi seniman termasuk dalang," sebut Ipong.

Tetapi kita harus intens dan perlu sosialisasi ke masyarakat mengenalkan budaya luhung wayang ini, "Wayang itu bagaimanapun harus tetap dilestarikan dan harus ada regenerasi senimannya," papar Ipong.

Bupati Ipong juga berharap gelaran-gelaran wayang di Ponorogo harus selalu ada, saya juga ucapkan terima kasih kepada Pepadi Ponorogo yang secara kontinyu mengadakan festival dalang bocah, "Dengan begitu nantinya kita tidak akan kehabisan seniman-seniman wayang di masa yang akan datang," pungkas Ipong.

Usai membuka pergelaran wayang kulit dengan kolaborasi 11 dalang, bupati Ipong Muchlissoni menyerahkan gunungan kepada dalang Ki Purbo Sasongko, sebagai tanda dimulainya pertunjukan tersebut.

Selain 5 dalang cilik, pergelaran wayang kulit dalam rangka Hari Wayang Sedunia di Ponorogo, juga tampil 6 dalang senior diantaranya, Ki Purbo Sasongko, Ki Sentho Yatno Carito, Ki Puguh Santoso, Ki Yatno Gondo Carito, Ki Tukiman Lebro Carito, dan Ki Sumarman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Ponorogo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES