Peristiwa Daerah

Pewaris Jamu Nyonya Meneer Charles Saerang Optimistis Jamu akan Jadi Gaya Hidup Milenial

Kamis, 07 November 2019 - 10:40 | 237.95k
Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko M.Si bersama-sama undangan minum jam bersama sebagai tanda dibukanya Festival Jamu Nusantara. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)
Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko M.Si bersama-sama undangan minum jam bersama sebagai tanda dibukanya Festival Jamu Nusantara. (FOTO: Muhammad Dhani Rahman/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATUCharles Saerang, Generasi ketiga keturunan pengusaha Jamu Nyonya Meneer yakin Kota Batu akan menjadi kota pertama yang menjadikan jamu gaya hidup milenial yang disukai oleh kawula muda. 

Laki-laki yang pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Nyonya Meneer mengaku kaget saat diundang oleh Dinas Kesehatan Kota Batu untuk mengisi seminar pembuatan jamu milenial dalam rangka Festival Jamu Nusantara

Ia tidak menyangka konsep jamu gaya hidup milenial justru muncul di Kota Batu. Padahal, menurut Charles Saerang, konsep ini pernah diusulkan ditingkat nasional, namun tidak bisa berjalan. 

Festival-Jamu-Nusantara-b.jpg

"Teman-teman di pemerintah pusat saya beritahu, mereka kaget kok bisa ya, karena itu progres ini jangan hanya berhenti hanya di sini saja, tapi harus jadi program nasional," ujar Charles Saerang. 

Pemerhati perkembangan jamu tanah air dan wirausahawan Indonesia mengatakan bahwa awalnya jamu berasal dari bahan masakan. 

"Awalnya jamu hanya dari empat bahan masakan, yakni jahe, kunyit, kencur dan laos," kata Saerang yang hari ini menjadi narasumber dalam seminar jamu. 

Jahe digunakan agar masakan wangi, kunyit untuk menguningkan makanan dan menimbulkan rasa enak, kencur dan laos untuk memberikan rasa pedas yang sangat disukai para penyanyi.

"Awalnya empat bumbu ini hanya untuk masak, kemudian muncul pemikiran kenapa tidak digunakan untuk kesehatan, agar cespleng akhirnya ditambahkan temu lawak," ujarnya. 

Festival-Jamu-Nusantara-c.jpg

Temu lawak ini memiliki khasiat membuat enak tidur, menambah nafsu makan. "Itu jaman kuno, sekarang jaman milenial agar disukai anak muda harus ditambahi buah-buahan, sekarang akrab disebut moktail," ujarnya. 

Sementara itu, Wali Kota Batu Dra Hj Dewanti mengatakan bahwa Pemkot Batu siap menginisiasi berbagai kegiatan Jamu gaya hidup milenial sehingga warisan leluhur ini semakin diminati kalangan muda. 

"Saya termasuk beruntung, karena ibu saya selalu membuatkan jamu untuk saya ketika beranjak dewasa, waktu mulai haid. Setelah saya baca ternyata jamu itu memiliki khasiat membersihkan kotoran haid," katanya. 

Dalam kesempatan itu wali kota mengajak anak anak milenial agar terus belajar mengenai jamu, sehingga warisan leluhur ini tetap akan terjaga. 

Festival-Jamu-Nusantara-d.jpg

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg Kartika Trisulandari mengatakan kegiatan Festival Jamu Nusantara yang diselenggarakan di Balai Kota Among Tani ini dilaksanakan selama dua hari. 

Meliputi lomba vlog remaja, lomba ramuan jamu yang diikuti 30 peserta, pameran produk jamu yang diikuti 50 industri jamu se Indonesia, dan seminar jamu. 

"Tujuan bagian edukasi dan promosi, agar lebih diminati dikenal masyarakat, wahana promosi industri jamu kualitas dan bahan jamu tradisional," ujarnya. 

Kartika menambahkan, kehadiran Charles Saerang, pewaris usaha Jamu Nyonya Meneer untuk menkampanyekan jamu dikalangan milineal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Batu

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES