Pemerintahan

Jokowi: Manajemen Rantai Pasok Konstruksi, Kunci Percepatan Pembangunan Infrastruktur

Kamis, 07 November 2019 - 08:44 | 62.45k
Presiden RI saat menghadiri Konstruksi Indonesia (KI) 2019, Indonesia Infrastructure Development Financing (IIDF) 2019, serta Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2019 di JI Expo Kemayoran Jakarta, Rabu (6/11/2019). (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementeria
Presiden RI saat menghadiri Konstruksi Indonesia (KI) 2019, Indonesia Infrastructure Development Financing (IIDF) 2019, serta Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2019 di JI Expo Kemayoran Jakarta, Rabu (6/11/2019). (FOTO: Biro Komunikasi Publik Kementeria

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pembangunan infrastruktur dalam lima tahun ke depan masih menjadi salah satu prioritas nasional, ditambah dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur.

Diungkapkan Jokowi, Pemerintah telah mengalokasikan anggaran total pembangunan infrastruktur sekitar Rp 430 triliun pada 2020 atau naik dibandingkan 2019 yang sebesar Rp 420 triliun.

Untuk mendukung hal tersebut, menurut Jokowi diperlukan kesiapan seluruh komponen rantai pasok industri konstruksi  yang terdiri dari sumber pendanaan, sumber daya manusia (SDM), peralatan dan material, serta teknologi konstruksi.

jokowi-b.jpg

"Kuncinya ada di pembenahan manajemen rantai pasok konstruksi yang berkualitas, terutama pasokan tenaga ahli jasa konstruksi yang harus terus kita tingkatkan, kuantitas maupun kualitasnya didukung dengan sertifikasi berstandar internasional," kata Presiden RI saat membuka Konstruksi Indonesia (KI) 2019, Indonesia Infrastructure Development Financing (IIDF) 2019, serta Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2019 di JI Expo Kemayoran Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Hadir mendampingi Presiden RI dalam acara tersebut, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Basuki Hadimuljono, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI (PPN RI)/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Mantan Waii Kota Solo ini menambahkan, untuk mendorong terciptanya SDM konstruksi yang kompeten, handal dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan kerja sama antara dunia pendidikan dan industri jasa konstruksi.

pembangunan-infrastruktur.jpg

 "Oleh karena itu, pendidikan dan pelatihan vokasional harus juga kita perbaiki, link and match antara lembaga pendidikan dengan kebutuhan dunia konstruksi Indonesia harus terus diperkuat sehingga menghasilkan tenaga kerja yang punya keahlian lapangan yang handal," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Terkait kesiapan peralatan dan material yang dibutuhkan dalam konstruksi, Jokowi menginstruksikan untuk memastikan  ketersediaannya baik dari segi kuantitas dan kualitas.

Presiden RI Jokowi juga menekankan agar terus berupaya mengurangi penggunaan bahan konstruksi impor, sehingga pembangunan infrastuktur yang masif dapat mendongkrak industrialisasi dalam negeri.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES