Peristiwa Daerah

Program Keserasian Sosial Kemensos RI Sentuh Masyarakat Desa Galala

Rabu, 06 November 2019 - 18:58 | 218.58k
Pose bersama di Tugu Keserasian Gereja GMIH Eirene Galala (FOTO: Wahyudi/TIMES Indonesia)
Pose bersama di Tugu Keserasian Gereja GMIH Eirene Galala (FOTO: Wahyudi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALUKUProgram Keserasian Sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos RI) yang diperuntukkan kepada Forum Keserasian Sosial (FKS) mendapat apresiasi dari masyarakat, khususnya masyarakat Desa Galala, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan.

Apresiasiasi itu disampaikan Rif Tonis Bara, salah satu tokoh masyarakat setempat, pada acara Tematik II dan peresmian Pagar dan Tugu Keserasian Gereja GMIH Eirene Desa Galala, Selasa (5/11/2019).

Peresmian dilakukan oleh Plt Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara Andreas Thomas yang ditandai dengan pengguntingan pipa. Peresmian disaksikan oleh Kabid Sosial Kota Tidore Kepulauan Abdul Kahar M.Nur, Sekcam Oba Utara, Danramil Malik Ibrahim, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan masyarakat desa Galala.

Eirene-Galala.jpg

"Kami juga sangat berterima kasih atas bantuan dari Forum Keserasian Sosial, yang telah berupaya keras sehingga saat ini apa yang kami dapatkan bermanfaat untuk orang banyak,"ungkapnya

Selain itu, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara atas dukungannya sehingga program keserasian sosial ini dapat diterima masyarakat Galala.

"Dan atas nama jemaat gereja Eirene mengucapkan terima kasih atas suksesnya program ini, harapan kami kepada Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara dan kementerian sosial bahwa program yang sudah kami terima dan sudah kami nikmati ini dapat dikembangkan sehingga dapat bernilai positif bagi masyarakat," ucapnya

Sementara, Plt Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara Andreas Thomas menyebut ada 12 forum yang tersebar di 6 Kabupaten/kota di Malut. Dirinya mengartikan Itu sebagai bentuk kebersamaan yang mulai nampak, kegotong royongan mulai mantap dan nilai-nilai kearifan lokal sudah mulai nampak.

"Saya melihat proyek ini, terutama pagar Gerejanya uang begitu bagus itu berarti dengan adanya program ini dapat membuktikan nilai-nilai kegotongroyongan kita dapat terwujud dengan peresmian pagar Gereja hari ini,"tuturnya

Dampak dari program ini juga, terciptanya karakter masyarakat yang saling menghargai, menghormati satu dengan yang lain. Dengan satu kebersamaan dalam pembangunan. Dikatakan, ada banyak hal dalam program ini, yang pertama terkait mengurangi masalah sosial di kalangan masyarakat, yang kedua memperkuat fundamental sumber daya sosial.

"Di kalangan masyarakat kita, banyak terjadi kesenjangan, yaitu kemiskinan, maka kementerian sosial menciptakan berbagai program untuk berupaya menurunkan angka kemiskinan, lewat program PKH, bantuan CDR atau bantuan non tunai," imbuhnya

Ia menambahkan, begitu banyak program sosial ini, tidak lain untuk mensejahterakan rakyat, untuk itu Andreas mengajak seluruh elemen masyarakat agar memaksimalkan dan memperkuta sumber potensi kesejahteraan sosial.

Forum Keserasian Sosial (FKS) Sepenanggunan Galala mendapat bantuan dana sebesar Rp150 juta yang digunakan untuk pembuatan pagar dan tugu gereja, serta pelaksanaan kegiatan pertemuan tematik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES