Peristiwa Daerah

Qasidah di Pesparani Katolik, Bukti Kerukunan Antarumat Beragama di Kupang

Selasa, 05 November 2019 - 23:38 | 180.45k
Majelis Ta'lim Nurul Ihwan Kecamatan Alak saat membawakan musik Qasidah dalam pembukaan Pesparani Katolik tingkat Kota Kupang (Foto:  Yohanis Tkikhau/Times Indonesia)
Majelis Ta'lim Nurul Ihwan Kecamatan Alak saat membawakan musik Qasidah dalam pembukaan Pesparani Katolik tingkat Kota Kupang (Foto: Yohanis Tkikhau/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, KUPANG – Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani Katolik) tingkat Kota Kupang tahun 2019 resmi dibuka pada Selasa (5/11/2019). Dengan mengusung tema besar 'Katong Semua Basodara', kegiatan tersebut mengedepankan kerukunan antarumat beragama, sebagaimana yang telah terjalin di masyarakat di Kota Kupang

Sebagai bentuk kerukunan antarumat beragama di Kota Kupang, tampil pada acara tersebut Majelis Ta'lim Nurul Ihwan Kecamatan Alak, mempersembahkan musik Qasidah dihadapan ribuan umat dan undangan.

Seusai menampilkan musik Qasidah, Majelis Ta'lim Nurul Ihwan Kecamatan Alak disambut meriah dengan tepuk tangan dari seluruh peserta, undangan dan juga panitia. 

Ketua DPRD Kota Kupang, Yehezkiel Loudoe kepada media seusai kegiatan pembukaan mengatakan bahwa penampilan dari Majelis Ta'lim Nurul Ihwan Kecamatan Alak menunjukkan toleransi antarumat beragama yang tinggi di Kota Kupang.

Dirinya menegaskan bahwa kerukunan tersebut yang harus dibangun antarumat beragama. Loudoe menyebut kehadiran umat Islam dalam Pesparani Katolik merupakan suatu penghargaan luar biasa yang harus diapresiasi. 

"Itu (kerukunan) yang harus dibangun. Semua suku, agama dan lain-lain harus ada. Dan ini satu penghargaan mereka (umat Islam) hadir di sini," tegasnya. 

Dirinya menilai bahwa semua warga adalah saudara namun tersekat dengan status agama dan lain sebagainya yang dianggap membedakan. 

Lanjutnya, jika nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat tetap dijaga dan terus dirawat maka tidak akan terjadi konflik yang melibatkan umat beragama di Kota Kupang. Dirinya menambahkan bahwa Kota Kupang harus menjadi contoh dalam menjaga kerukunan antarumat. 

"Ini kalau dibangun terus berarti tidak ada apa-apa di Kota ini. Hubungan kekeluargaan antarumat beragama semakin harmonis, karena itu harus belajar dari Kota Kupang," ujarnya. 

Sebagai Ketua DPRD, dirinya secara tegas menegaskan bahwa pihaknya akan mendukung penuh setiap kegiatan yang terkait dengan agama yang bertujuan untuk membangun kerukunan antarumat beragama di Kota Kupang. Seperti yang digelar dalam Pesparani Katolik kali ini, "Kami dukung penuh semua kegiatan itu," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES