Pendidikan

Ketahanan Pangan Nasional, Tujuh Doktor Anyar FPP UMM Sodorkan Hasil Disertasi

Selasa, 05 November 2019 - 16:33 | 235.28k
Dekan Fakultas Pertanian Peternakan UMM Dr. Ir. David Hermawan, M.P., IPM saat memberikan sambutan.
Dekan Fakultas Pertanian Peternakan UMM Dr. Ir. David Hermawan, M.P., IPM saat memberikan sambutan.

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebanyak tujuh Doktor yang berada di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (FPP UMM) memaparkan hasil disertasinya soal Ketahanan Pangan Nasional kepada puluhan peserta di Aula Basement Gate B UMM Dome, Jalan Raya Tlogomas, Malang, Jawa Timur, Selasa (5/11/2019).

Ketujuh Doktor itu adalah Dr. Ir. Khusnul Khotimah, MM., MP, Dr. Ir. Wehendaka Pancapalaga, M.Kes, Dr. Ir. Abdul Malik, MP, Dr. Ir. Ahmad Wahyudi, M.Kes, Dr. Ir. Asmah Hidayati, MP, Dr. Ir. Listiari Hendraningsih, MP, Dr. Ari Prima, S.Pt.,M.Si.

David-Hermawan-2.jpg

Mereka menyodorkan karya disertasi yang segmentasi fokusnya bermuara kepada dunia peternakan. Seperti tentang sapi perah, pewarnaan kulit kambing samak krom, kualitas kandungan antioksidan telur, pakan kambing, dan lain-lain.

Wakil Rektor I Bidang Akademik UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si mengatakan, Seminar Kolokium ini merupakan torehan spirit akademik yang sudah menjadi tradisi bagi dosen-dosen yang baru saja mendapat gelar doktor.

“Ada dua tugas pokok dosen yaitu sebagai pendidik dan sebagai akademisi,” tuturnya saat sambutan.

Syamsul menjelaskan bahwa dosen selaku pengajar, harus menampilkan dirinya sebagai edukator dengan berbagai macam kompetensi. Selain itu tentu, katanya, dosen sebagai akademisi harus memiliki kualifikasi akademik yang ideal.

“Dulu menjadi dosen cukup S1, sekarang minimal S2. Apalagi sekarang udah ada wacana, untuk menjadi dosen minimal harus S3 atau doktor,” ungkapnya.

Dia menekankan kepada dosen untuk terus melakukan terobosan di dunia peternakan ini. Apalagi, saat ini, lanjut Syamsul, zaman sudah memasuki era digital yang, mau tidak mau, harus melakukan inovasi berbasis teknologi.

“Kami percaya kepada FPP untuk ke depannya supaya lebih baik,” katanya optimistis.

Dekan FPP UMM Dr. Ir. David Hermawan, M.P., IPM melaporkan bahwa di Prodi Peternakan sendiri ada sekitar 23 dosen. Hanya 4 dosen yang belum doktor, sedangkan ada 4 profesor.

“Sisanya kita dorong untuk doktor. Kita akan mengakselerasi itu,” katanya kepada TIMES Indonesia.

Dia berharap, dosen doktor tidak hanya memampang gelarnya, apalagi untuk pribadinya saja. Namun, pihaknya menginginkan adanya manfaat yang bisa ditorehkan kepada mahasiswa dan masyarakat.

“Sudah menjadi tanggungjawab. Itu untuk memberikan inspirasi kepada dosen-dosen yang lain juga,” tutur pria kelahiran Garut itu.

Tujuh doktor FPP UMM yang memaparkan hasil disertasinya itu mendapat apresiasi dari banyak pihak. David sebagai Dekan pun mengucapkan terima kasih. Hadirnya doktor-doktor baru itu diyakini semakin memperkuat instansinya untuk mengampanyekan Ketahanan Pangan Nasional. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES