Peristiwa Daerah

Bengawan Solo Tercemar Limbah, Ribuan Ikan Mati

Senin, 04 November 2019 - 14:57 | 214.29k
Tumpukan Bangkai Ikan Kering di sungai Bengawan Solo yang Tercemar Limbah Pabrik, Senin (4/11/19). (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)
Tumpukan Bangkai Ikan Kering di sungai Bengawan Solo yang Tercemar Limbah Pabrik, Senin (4/11/19). (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SRAGEN – Warga bantaran Sungai Bengawan Solo mengeluhkan air sungai yang tercemar limbah pabrik beberapa hari terakhir. Bau yang tidak sedap dan kondisi air sungai berwarna hitam pekat hingga mengakibatkan ribuan ikan mati.

Lestariyanti (38), warga Dukuh Nglombo, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, mengatakan kematian ikan terjadi dalam waktu bersamaan dengan kondisi air yang berubah hitam pekat.

Bengawan-Solo-2.jpgLestariyanti, salah satu warga di bantaran Sungai Bengawan Solo, Senin (4/11/19). (FOTO: Mukhtarul Hafidh/TIMES Indonesia)

"Air sungai warnanya semakin hitam. Baunya juga tidak enak. Sejak tiga hari lalu, ikan-ikan mulai pada mati. Segala macam ikan dari patin hingga sapu-sapu," ujar Lestariyanti ditemui wartawan di tepi Bengawan Solo, Senin (4/10/2019).

Banyaknya ikan yang mati membuat bau tidak sedap semakin kuat. Bau ini berangsur hilang setelah banyak bangkai ikan terbawa arus, maupun kering akibat panas matahari.

"Baunya parah sekali. Apalagi bagi saya yang tinggal pas di tepi sungai.  Ini jelas asalnya dari limbah," ujarnya.

Selain kondisi air Bengawan Solo yang tercemar hal ini juga menyulitkan Lestariyanti dan suaminya yang berprofesi sebagai pencari pasir. Keduanya selalu terkena gatal-gatal setiap selesai mencari pasir di dasar sungai.

Lestariyanti berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk mengatasi hal ini. Menurutnya, permasalahan limbah Bengawan Solo ini selalu menjadi permasalahan setiap tahun. Namun belum ada solusi riil dari pemerintah untuk menanggulangi hal ini.

"Belum ada tindakan dari pemerintah. Bahkan kondisi Bengawan Solo tambah tahun justru makin parah. Beberapa tahun kemarin juga sempat ada petugas ngecek, tapi nggak ada tindak lanjut," keluhnya.

Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  Kabupaten Sragen, Samsuri, mengaku telah merapatkan kondisi ini dengan bupati. Pihaknya menduga buruknya kondisi Bengawan Solo ini terjadi akibat pembuangan limbah cair.

"Tapi limbah itu kan kemungkinan juga dari atas (hulu), tidak hanya dari Sragen saja. Untuk yang wilayah Sragen kita sudah ada rencana revitalisasi di anak-anak sungai untuk meminimalisir limbah. Kalau yang di Sragen, pabrik-pabrik besar itu kan sudah ada pengolahan limbah sendiri. Tapi kita akan cek lagi untuk memastikan," terangnya.

Samsuri melanjutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan provinsi agar penanganan limbah yang mencemari sungai Bengawan Solo ini bisa dilakukan secara lintas wilayah. "Untuk yang di kabupaten lain, kita akan berkoordinasi dengan provinsi, karena sudah bukan wewenang kita," terang Samsuri. (MG)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Madiun

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES