TIMESINDONESIA, JAKARTA – Twitter melarang semua iklan politik yang muncul di layanan mereka. Penghentian dilakukan untuk menanggapi kekhawatiran atas informasi yang salah dari para politisi di media sosial.
"Kami membuat keputusan untuk menyetop semua iklan politik di Twitter secara global," kata CEO Twitter Jack Dorsey, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Jack Dorsey mengatakan rincian penghentian akan diumumkan bulan depan dan diberlakukan mulai 22 November mendatang. Dengan kebijakan itu pihaknya akan melarang iklan mengenai masalah politik dan juga dari para kandidat.
Twitter menilai iklan politik akan berseberangan dengan usaha mereka untuk memerangi informasi yang menyesatkan.
"Jika seseorang membayar kami untuk menargetkan dan memaksa orang untuk melihat iklan politik mereka, artinya, mereka bisa mengatakan apa pun yang mereka mau," kata Jack Dorsey.
Kebijakan yang diambil Twitter bertolak belakang dengan Facebook yang justru tidak ingin menghalangi iklan politik di jejaring sosial tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |