Kesehatan

Tiga Hal Penting yang Perlu Dilakukan Pasca Serangan Stroke

Jumat, 01 November 2019 - 06:19 | 285.96k
Ilustrasi - Fisioterapi (Foto: awalbros)
Ilustrasi - Fisioterapi (Foto: awalbros)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Selain penanganan saat terserang stroke, perawatan pasca serangan stroke juga harus diperhatikan. Pada fase pasca stroke, penderita banyak yang mengalami perubahan dari segi fisik maupun psikis. Semua perubahan tersebut wajib mendapat perhatian dan terapi yang tepat.

Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit, berikut ini beberapa perawatan yang perlu dilakukan pasien pasca stroke, dilansir dari Klik Dokter.

1. Fisioterapi  

Fisioterapi menjadi salah satu modal utama dalam pemulihan pasien pasca stroke. Terapi ini dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dapat dimulai 24–48 jam setelah kondisi pasien stabil.

Sebagai contoh, pada pasien stroke yang mengalami kelumpuhan, yang perlu dilakukan adalah fisioterapi pada tangan dan kaki. Terapi ini dilakukan secara bertahap, mulai dari yang ringan hingga penggunaan beban bila memang diperlukan.

Hal yang sama berlaku untuk pasien stroke yang mengalami penurunan penglihatan, gangguan berbicara, atau kemampuan menelan. Masing-masing kondisi pasca stroke harus ditangani secara khusus melalui metode fisioterapi yang tepat agar kemampuan pasien untuk menjalani hidup tetap dapat dipertahankan.

2. Pendampingan psikis 

Tidak hanya terapi fisik, pendampingan secara psikis juga harus dilakukan. Bukan tidak mungkin keterbatasan gerak, penurunan kemampuan wicara, dan berbagai gangguan kesehatan pasca stroke menjadi hambatan yang akan dihadapi sepanjang hayat.

Kondisi tersebut tentu dapat menjadi “pukulan” bagi pasien, sehingga berpotensi menyebabkan stres hingga depresi. Kondisi ini juga bisa dirasakan orang-orang di sekitarnya yang turut merawatnya.

Dalam hal ini, terapi kejiwaan dan dukungan dari keluarga terdekat mutlak diperlukan. Dukungan tersebut dapat berupa pendampingan saat melakukan kontrol ke dokter, fisioterapi, dan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Jika memang diperlukan, terapi kejiwaan oleh tenaga profesional juga dapat diberikan, apalagi jika stres atau depresi berat sudah terlanjur terjadi.

3. Pencegahan stroke berulang 

Setelah terapi fisik dan psikis, hal berikutnya yang harus dilakukan pasca stroke adalah melakukan langkah pencegahan agar stroke tak kembali menyerang. Berikut langkah-langkah pencegahan stroke berulang.

a. Konsumsi obat yang diberikan dokter secara teratur
b. Melakukan kontrol secara berkala
c. Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
d. Berolahraga secara teratur sesuai arahan yang diberikan dokter
e. Berhenti merokok dan minum alkohol

Selain hal-hal tersebut, pasien pasca serangan stroke juga umumnya dilarang untuk berkendara setidaknya selama 1 bulan setelah serangan. Tak hanya karena adanya keterbatasan gerak, tetapi juga berkaitan dengan adanya penurunan kemampuan konsentrasi, fokus, dan refleks akibat serangan stroke. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES