Peristiwa Daerah

Truk Muatan Pasir Wajib Menutup Muatannya

Kamis, 24 Oktober 2019 - 09:26 | 57.36k
Pembagian bingkisan  berupa sembako dan uang tunai kepada warga di dua desa tersebut yakni Glagaharjo dan Kepuharjo dari pengusaha tambang pasir di Sungai Gendol. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)
Pembagian bingkisan berupa sembako dan uang tunai kepada warga di dua desa tersebut yakni Glagaharjo dan Kepuharjo dari pengusaha tambang pasir di Sungai Gendol. (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Keberadaan tambang pasir dan batu di sepanjang Sungai Gendol, Sleman diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar dan  pemerintah. Karena itu, sinergi yang baik dengan semua pihak harus terjalin dengan baik.

"Demi kenyamanan dan keamanan masyarakat,  warga meminta truk truk pasir yang melewati jalan desa diwajibkan menutup muatanya untuk menghindari debu pasir  yang disebabkan oleh angin. Sebab, banyak warga yang akan terganggu oleh debu pasir yang beterbangan dan juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan," kata Kepala Desa Kepuharjo, Cangkringan, Pakem Sleman Heri Suprapto dalam acara Silaturahmi dan baksos Masyarakat desa Kepuharjo dan Glagaharjo dengan pengusaha tambang yang berlangsung di balai desa Kepuharjo pada Rabu (23/10/2019).

tambang-pasir-2.jpg

Heri menambahkan bahwa sejak dua tahun terakhir  pihaknya telah memiliki hubungan yang baik dengan para pengusaha pertambangan yang ada di wilayah kali Gendol sehingga terbangun sebuah sinergi yang menguntungkan semua pihak.

Kepala Desa Glagaharjo, Suroto mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam pemberdayaan potensi alam yang ada di wilayahnya yakni tambang pasir. "Sehingga warga desa juga akan merasa terbantu dan  meningkat kesejahteraannya," terang Suroto.

Mewakili pengusaha tambang yang menambang pasir di Sungai Gendol yakni

Ahmad Yulianto mengatakwn, sebagai pengusaha pertambangan sangat mengapresiasi sinergi dengan masyarakat karena didalam masyarakat ada unsur budaya dan kearifan lokal.

tambang-pasir-3.jpg

"Kami juga mengajak para warga desa untuk ikut berusaha di tambang pasir. Sehingga, dapat membantu perekonomian warga dan hampir 100 persen tenaga kerja yang ada merupakan warga setempat," kata Yulianto.

Menurutnya, setiap hari tidak kurang dari 500 truk pasir yang  menjadi hasil tambang menjadi bagian roda perekonomian warga setempat. Pembagian hasil juga menjadi bagian penting sinergi dengan warga dusun.

"Saat ini 33 persen hasil tambang di berikan kepada pihak dusun sebagai bentuk bagi hasil nya," jelasnya.

Acara dilanjutkan pembagian bingkisan  berupa sembako dan uang tunai kepada warga di dua desa tersebut yakni Glagaharjo dan Kepuharjo dari pengusaha tambang pasir di Sungai Gendol. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES