Ini Fakta lain Stephen Sondheim, Pencipta OST Joker 2019 'Send in the Clowns'

TIMESINDONESIA, MALANG – Pemilihan lagu “Send in The Clowns” karya Stephen Sondheim di film Joker 2019 yang kontroversial itu, membawa Todd Phillips, sang sutradara, menghadapi banyak pertanyaan dari penggemar serial Gotham City.

Dilansir dari New Stateman America (24/10/2019), terlepas dari kemiripannya dengan New York, Gotham City adalah dunia fiksi dengan peraturannya sendiri.

“Cinta Sondheim mungkin cocok dengan holiganisme, meskipun penjelasan yang lebih baik adalah bahwa sutradara tidak dapat menolak pilihan lagu yang ironis,” tulis Ryan Gilbey, kritikus film New Statesman's.

Lagu Send in The Clowns ditulis oleh Stephen Sondheim pada tahun 1973. Stephen adalah komposer Amerika.

Stephen Sondheim lahir pada 22 Maret 1930 di New York City. Setelah berlatih awal menulis lagu, pengetahuannya tentang teater musikal dipengaruhi oleh penulis lirik Oscar Hammerstein II, yang menjabat sebagai mentor.

Kontribusi Sondheim untuk West Side Story dan Gypsy pada 1950-an membuatnya dikenal sebagai bintang baru Broadway.

Dikenal karena kompleksitas mengejutkan lirik dan musiknya, karya-karya utamanya untuk teater juga termasuk A Funny Thing Happened on the Way to the Forum, Sweeney Todd, Minggu di Park With George dan Into the Woods.

Lelaki yang kini berusia 89 tahun itu, orang tuanya bernama Herbert dan Janet (née Fox) Sondheim. Bekerja di industri garmen New York; ayahnya adalah produsen pakaian dan ibunya adalah seorang desainer.

Mereka bercerai pada 1942 dan Sondheim pindah ke Doylestown, Pennsylvania, bersama ibunya. Dia mulai belajar piano dan organ pada usia muda, dan dia sudah berlatih menulis lagu sebagai siswa di George School.

Kata–katanya yang paling terkenal adalah “The way you get into the character—the way you get in the song, both musically and lyrically—is to become the character. It's the only way.”

Atau dalam bahasa Indonesianya, “Cara Anda masuk ke karakter — cara Anda masuk dalam lagu, baik secara musik maupun lirik — adalah menjadi karakter. Itu satu-satunya jalan.” Demikian Stephen Sondheim (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement