Pemerintahan

Wow, Lamongan Peringkat 1 se-Jawa Timur dalam Korsupgah

Rabu, 23 Oktober 2019 - 15:24 | 129.22k
Bupati Lamongan Fadeli bersama jajaran menerima  PIC kPK Unit Kerja Koordinasi Wilayah Jawa Timur Arif Nurcahyo, di Guest House, Rabu (23/10/2019). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)
Bupati Lamongan Fadeli bersama jajaran menerima  PIC kPK Unit Kerja Koordinasi Wilayah Jawa Timur Arif Nurcahyo, di Guest House, Rabu (23/10/2019). (Foto: Ardiyanto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGANPerson in Charge (PIC) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Unit Kerja Koordinasi Wilayah Jawa Timur, Arif Nurcahyo menyatakan, Kabupaten Lamongan menduduki rangking satu se Jawa Timur dalam Koordinasi dan Supervisi Pencegahan (Korsupgah).

“Namun saya mengingatkan jangan hanya mengejar nilai dan skor saja tetapi juga mengimplementasikannya di lapangan,” ucap Arif saat melakukan evaluasi dan monitoring program pemberantasan korupsi terintegrasi di tahun 2019, di Guest House, Rabu (23/10/2019).

Fadeli-2.jpg

Arif Nurcahyo beserta rekannya Nurcahyadi yang kedatangannya disambut Bupati Lamongan Fadeli bersama jajarannya, menyebut dengan pencapaian Lamongan ini, seluruh pemerintah daerah di Indonesia sedang berpacu dan bersemangat agar tak tertinggal dalam pencegahan korupsi dalam program Monitoring Center for Prevention (MCP) yang diinisiasi KPK ini.

“Rencana aksi pada delapan indikator pencegahan korupsi juga harus dipenuhi selain pemenuhan dokumen,” kata Arif sekaligus memberikan apresiasi, atas kelengkapan paparan yang disampaikan Bupati Fadeli maupun Kepala OPD terkait.

Di tempat yang sama, Fadeli menjelaskan kondisi rencana aksi pada delapan indikator pencegahan korupsi. Saat ini Kabupaten Lamongan tetap menjadi peringkat pertama di Jawa Timur untuk indeks pencegahan korupsinya.

Fadeli-3.jpg

Hal ini dikatakan Fadeli didukung oleh delapan indikator rencana aksi pencegahan korupsi yang telah dilakukan oleh Pemkab Lamongan. “Jadi Kami tidak hanya memenuhi kelengkapan administrasi saja, tetapi juga mengimplementasikannya,” ujarnya.

Fadeli menjelaskan bahwa untuk indikator perencanaan dan penganggaran APBD progresnya sudah mencapai 83 persen, untuk indikator pengadaan barang dan jasa mencapai 66 persen, indikator pelayanan terpadu satu pintu 77 persen, dan indikator kapabilitas APIP 63 persen.

Fadeli-4.jpg

Kemudian indikator manajemen ASN telah mencapai 99 persen, indikator optimalisasi pendapatan daerah 75 persen, indikator manajemen aset daerah 93 persen dan indikator tata kelola Dana Desa 68 persen.

Untuk sejumlah indikator yang memerlukan kelengkapan sehingga bisa 100 persen, sudah dilakukan upaya untuk pemenuhannya. Dia berkeyakinan jika perbaikan ini sudah diverifikasi, akan meningkatkan capaian indikator Lamongan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Lamongan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES