Peristiwa Daerah

Peringati HSN 2019, Bupati Bantul Sebut Santri Agen Perdamaian

Selasa, 22 Oktober 2019 - 21:57 | 76.25k
Bupati Bantul Drs Suharsono dan Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ketika menghadiri apel akbar HSN 2019 di Lapangan Paseban Bantul. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Bupati Bantul Drs Suharsono dan Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ketika menghadiri apel akbar HSN 2019 di Lapangan Paseban Bantul. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTABupati Bantul Drs Suharsono mengatakan, Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren menjadi kado terindah pada peringatan Hari Santri Nasional 2019 (HSN 2019).

Dengan terbitnya UU tersebut maka membuka peran lebih besar bagi pondok pesantren untuk berkiprah dalam kehidupan bermasyarakat. Pondok pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan. Tapi, para santri dapat menjadi agen perdamaian.

HSN-Bantul-2.jpg

"Keluarnya Undang-Undang ini memungkinkan Pondok Pesantren menjadi lembaga dakwah dan pengembangan ekonomi," kata Suharsono pada acara apel akbar HSN 2019 Kabupaten Bantul di lapangan Paseban, Selasa (22/10/2019).

Menurutnya, sejak 22 Oktober 2015 ditetapkan sebagai peringatan hari santri Nasional. Maka, setiap tahun pemerintah kabupaten Bantul selalu menggelar kegiatan dengan tema yang disesuaikan dengan perkembangan kondisi bangsa terkini.

"Tahun ini dengan tema Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia, diharapkan pondok pesantren sebagai tempat tumbuhnya islam yang ramah dan moderat dapat menjadi laboratorium tumbuhnya embrio perdamaian dunia," jelas Suharsono.

HSN-Bantul-3.jpg

Ketua Panitia HSN 2019 Kabupaten Bantul, Athobari Humam menjelaskan tema Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia dalam rangka peringatan HSN 2019 diawali dengan Bakti Sosial berupa bersih lingkungan sungai Winongo, pasar tradisional dan pantai Samas.

Rangkaian kegiatan akan diakhiri dengan Expo dan Festival Santri tanggal 23 hingga 25 Oktober 2019 di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, Bantul.

Usai apel akbar yang diikuti 15 ribu peserta dilanjutkan dengan pawai dengan rute dari lapangan Paseban hingga masjid agung manunggal Bantul. "Meski tidak digelar pada hari libur, namun kegiatan berlangsung meriah," jelas Attobari.

Terkait dengan tema, Attobari berharap keberadaan santri mampu menjadi perekat diantara elemen bangsa yang saat ini mulai mengalami perpecahan.

"Santri harus mampu menjadi agen perdamaian. Sehingga, bangsa Indonesia tidak mengalami perpecahan seperti negara-negara di timur tengah," jelas Attobari dalam apel akbar HSN 2019 yang dihadiri Bupati Bantul Suharsono tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : Radio Persatuan Bantul

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES