Peristiwa Daerah

Antisipasi Kebakaran Meluas, Pemkab Banyuwangi Usulkan Water Bombing

Selasa, 22 Oktober 2019 - 18:03 | 33.69k
Area Kebakaran di Pegunungan Banyuwangi. (Foto: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
Area Kebakaran di Pegunungan Banyuwangi. (Foto: Agung Sedana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Guna mengantisipasi kebakaran semakin meluas, Pemkab Banyuwangi mengusulkan agar dilakukan pemadaman menggunakan bom air dari udara (water bombing). Hal itu penting dilakukan, mengingat titik api yang saat ini masih berkobar, tidak terjangkai oleh tim pemadam kebakaran.

Usulan tersebut disampaikan oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, saat meninjau langsung lokasi kebakaran di TWA Kawah Ijen.

Water-Bombing-2.jpg

"Hari ini, saya akan teken surat kepada Kepala BNPB, meminta dikirimkan kapal water bombing untuk menyiram spot api yang tersisa, guna antisipasi kebakaran meluas," kata Anas kepada TIMES Indonesia, Selasa (22/10/2019).

Sedangkan untuk titik yang berada di beberapa lokasi, seperti TWA Kawah Ijen dan jalan utama, pihaknya telah mengirimkan beberapa mobil pemadam, yang telah beroperasi sejak beberapa hari lalu.

Berdasarkan arah angin saat ini, besar kemungkinan kebakaran bakal merambah ke arah Pasewaran. Menanggapi hal itu, Bupati Anas mengaku telah berkomunikasi dengan BNPB, Danramil dan Kapolsek pemangku wilayah, untuk menginformasikan kepada masyarakat agar tetap waspada pada saat beraktivitas.

"Kita mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada, terutama petani di Pasewaran saat mendapati arah angin menuju ke arah mereka. Menuju ke arah tanaman produktif penduduk," katanya.

Menurutnya, kebakaran ini sebenarnya diperlukan untuk siklus tanaman di daerah pegunungan. Namun, kebakaran yang terkontrol. Sedangkan, kebakaran yang terjadi di kawasan pegunungan Ijen dan Ranti ini terjadi secara sporadis.

Water-Bombing-3.jpg

"Angin yang besar, membuat kebakaran ini sulit untuk diatasi dan diantisipasi. Sehingga banyak spot-spot api yang tidak bisa dijangkau. Sehingga membutuhkan water bombing," katanya.

Meskipun demikian, Bupati Anas tidak menetapkan status darurat atas peristiwa alam tersebut. Karena, sejauh ini, spot api di titik rawan telah berhasil dipadamkan. Hanya menyisakan, asap yang dirasa bisa membahayakan bagi pengunjung yang datang.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Eka Muharam mengatakan, pemadaman menggunakan jalur darat saat ini sudah tidak efektif lagi. Di mana, titik api yang tersisa berada di luar jangkauan kendaraan darat. Sehingga, water bombing sangatlah disarankan untuk pencegahan loncatan api selanjutnya.

"Ini harus cepat ditangani agar tidak meluas lagi, sedangkan pemadaman darat sudah tidak efektif lagi. Sehingga bantuan pemadaman udara sangat diperlukan di sini," katanya.

Selama musim kering ini, lanjut Eka, masyarakat harus tetap mewaspadai akan kebakaran terulang kembali. Karena, api sewaktu bisa muncul kembali. Salah satunya, apabila api membakar pohon pinus, maka getah pohon akan membuat pinus terus terbakar hingga kering. Sehingga, api bisa saja tersulut kembali saat terkena angin.

Untuk diketahui, sejumlah api di wilayah kebakaran TWA Kawah Ijen memang sudah berhasil dipadamkan, namun beberapa titik tempat masih mengepulkan asap. Mengingat, hari tanpa hujan yang sudah lebih dari 40 hari tidak membasahi dataran tinggi Banyuwangi tersebut, memungkinkan api masih bisa muncul kembali lantaran angin yang saat ini berhembus kencang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES