Peristiwa Daerah

Hafidzul Hakim Nur, Berdakwah dengan Syubbanul Muslimin

Senin, 21 Oktober 2019 - 22:56 | 1.83m
Hafidzul Hakim Nur (bersorban), dalam sebuah acara bersama Syubbanul Muslimin (foto: Hafidzul Hakim Nur for TIMES Indonesia)
Hafidzul Hakim Nur (bersorban), dalam sebuah acara bersama Syubbanul Muslimin (foto: Hafidzul Hakim Nur for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) setiap 22 Oktober, tak lepas dari kiprah santri. Di Probolinggo, Jawa Timur, kalangan santri mewarnai banyak lini. Salah satunya, Hafidzul Hakim Nur di bidang seni. Ia adalah pimpinan jamaah shalawat Syubbanul Muslimin.

Jamaah yang berdiri pada tahun 2005 ini, menggelar shalawatan setiap Sabtu dengan tempat berpindah-pindah. Shalawatan semula diikuti 40-70 jamaah. Tapi kini, diikuti ribuan jamaah. Mulai dari kalangan remaja, hingga yang tua.

Santri-Probolinggo-2.jpg

Di luar shalawatan rutin, Syubbanul Muslimin di bawah kepemimpinan Hafidz, sering diundang shalawatan di luar kota. Bahkan sampai ke luar negeri. Seperti Taiwan dan China. Jamaah dengan 20 personel ini, juga road show ke kampus-kampus.

Antara lain, Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo. Salah satu tujuannya, menangkal radikalisme.

Senin (21/10/2019) petang, TIMES Probolinggo (TIMES Indonesia Network/TIN), mewawancarai Hafidzul Hakim Nur, di sela-sela persiapan manggung di Jakarta, memperingati Hari Santri Nasional 2019.

Pria yang biasa disapa Gus Hafidz ini mengatakan, Hari Santri Nasional (HSN) jangan dimaknai kecil. Ia harus dimaknai besar. HSN tak lepas dari resolusi jihad KH Hasyim Asy’ari sebagai bentuk cinta tanah air.

Santri-Probolinggo-3.jpg

Bagaimana wujud jihad zaman sekarang? Alumnus Ponpes Lirboyo (1996-2005) ini menyebut sedikitnya dua bentuk. Pertama, mencerdaskan generasi bangsa. “Jihad kami (Syubbanul Muslimin, Red) di sini,” katanya.  

Bentuk kedua menurut jebolan Yaman (2006-2009) ini, yakni menyebarkan islam yang rahmatan lil alamin dan menanamkan nasionalisme. Karena itu, setiap tampil, Syubbanul Muslimin selalu membawakan lagu Yalal Wathan dan Indonesia Raya. 

“Ingin memadukan agama dan negara,” kata pria kelahiran Januari 1985 ini kepada TIMES Indonesia. Ia menambahkan, santri kini banyak memberi warna di semua lini kehidupan.

Perihal jamaah, nama Syubbanul Muslimin yang berarti pemuda-pemuda muslim, merupakan pemberian KH Nuruddin, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Qodim, Paiton Probolinggo. KH Nuruddin merupakan ayah dari Hafidz.

Didirikan tahun 2005 setelah Hafidz keluar dari Ponpes Lirboyo, Syubbanul Muslimin sempat ditinggal Hafidz belajar ke Yaman pada 2006-2009. Selama di Yaman, jamaah diopeni sang kakak, Hadi. 

Sepulang dari Yaman, Hafidz kembali mengurus jamaah yang didirikannya. Kini, Syubbanul Muslimin menjadi yayasan dengan 450 pengurus. Ada tim panggung, bagian kesehatan, hingga tim montir yang melibatkan pelajar SMK. 

Tim yang disebut terakhir, bertugas memperbaiki kendaraan jemaah yang bermasalah, saat menghadiri shalawatan rutin. “Setiap Sabtu, ada seribu sampai dua ribu jemaah dengan kendaraan motor dan mobil,” sebut Gus Hafidz. 

Sebagai yayasan, Syubban kini telah jauh berkembang. Subscriber channel youtubenya kini sampai 1,7 juta. Dengan jumlah segitu banyak, Syubbanul Muslimin mendapat pemasukan antara Rp 30-40 juta per bulan.

Dengan jamaah yang begitu banyak, Hafidz mengakui, jamaahnya tak luput dari godaan politik. Tapi ia menegaskan, jemaahnya netral. “Kami tidak ke mana-mana, tapi ada di mana-mana,” ujarnya. 

Saat musim pemilihan, shalawatan biasanya diliburkan untuk mengantisipasi adanya tarikan politik. Bahkan saat momen pemilihan kepala desa (pilkades) pun, hal itu juga dilakukan. 

Terkait peringatan Hari Santri Nasional, Gus Hafidzul Hakim Nur, ingin santri terus memberikan warna untuk Indonesia, di mana pun posisinya. Serta berdakwah untuk Islam Rahmatan Lil Alamin. Sebagaimana dilakukan jemaah Syubbanul Muslimin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES