Peristiwa Daerah

Kekeringan di Gresik Meluas, Bengawan Solo Mengering

Senin, 21 Oktober 2019 - 15:59 | 114.78k
Kondisi Sungai Bengawan Solo yang mengering. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Kondisi Sungai Bengawan Solo yang mengering. (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIKKekeringan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur meluas, dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah ada 9 kecamatan yang kekurangan air bersih, bahkan akibat kemarau panjang tahun ini Sungai Bengawan Solo mengering.

Di Gresik, sungai terpanjang di Pulau Jawa itu terlihat mengering bahkan sebagian tanah pecah-pecah. Seperti yang terpantau di Desa Jrebeng, Kecamatan Dukun.

Di desa tersebut warga kesulitan air bersih, sebab untuk kebutuhan sehari-hari mereka menggantungkan air dari Bengawan Solo.

Salah satu warga Fauzi mengungkapkan jika kondisi tersebut sudah terjadi sejak dua minggu terakhir. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia harus mengeluarkan biaya untuk membeli air bersih.

"Sudah dua minggu seperti ini, air di sumu warga sudah mengering bahkan bengawan solo juga ikut kering. Warga kesulitan air bersih," katanya, Senin (21/10/2019).

Sementara itu, Kepala Desa Jrebeng Suja'i mengatakan jika kondisi keringnya bengawan ini imbas dari kemarau panjang yang terjadi di tahun ini. Kondisi ini diungkapkannya belum pernah terjadi sebelumnya.

Suja'i menambahkan, keringnya sungai Bengawan Solo itu juga membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih.

"Tentu kesulitan air sebab, kami dari desa juga memanfaatkan air dari bengawan untuk dijadikan air pam kemudian dialirkan ke warga. Lah, ini bengawan mengering jadi tidak ada sumber air lagi," ungkapnya.

 Suja'i mengungkapkan, kondisi ini tak hanya terjadi di desanya saja, bahkan desa yang berada di bantaran sungai Bengawan Solo mengalami kesulitan air bersih.

"Sudah laporan ke Pak Camat, tapi hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah daerah. Kami berharao ada bantuan air bersih. Warga kami membutuhkan," akunya.

Terpisah, Kepala BPBD Tarso Sagito melalui Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi, Dianne Hetty Widajatie menjelaskan memang ada penambahan permintaan air bersih.

Sebelumnya kekeringan melanda di 8 kecamatan yakni Benjeng, Balongpanggang, Cerme, Menganti, Duduksampeyan, Kedamean, Sidayu dan Bungah. 

"Perluasan bencana alam kekeringan itu di wilayah Kecamatan Dukun. Yaitu di Desa Kalirejo, Dukuhkembar, Sekargadung, Padangbandung, Jrebeng, dan Tiremenggal. Jadi 9 kecamatan," ujarnya.

Dianne menyatakan, pihaknya sudah mengirimkan droping air ke wilayah terdampak.

"Kalau dari kami sudah 600 tangi air bersih didistribusikan," tambahnya menanggapi kekeringan di Gresik meluas hingga sungai Bengawan Solo mengering. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Gresik

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES